
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf), Irene Umar memperkenalkan langsung kuliner lokal Nusa Tenggara Barat (NTB) kepada 27 perwakilan kedutaan besar negara-negara sahabat.
Hal tersebut dilakukan dalam kegiatan bertajuk “Gastrodiplomacy Local Experience” yang merupakan kerja sama Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) dan Kementerian Luar Negeri di Lombok, Jumat (09/05/25).
Baca Juga: Menko Airlangga Apresiasi Kontribusi JCCI dalam Proyek MRT
Kegiatan ini bertujuan menampilkan kekayaan hasil bumi, keunikan kuliner, serta gaya memasak tradisional yang menjadi identitas budaya setempat kepada internasional.
“Diplomasi kuliner merupakan jembatan lintas budaya yang mampu mempererat hubungan antarbangsa. Kita bisa membangun kerja sama lintas kawasan, bahkan lintas benua, melalui makanan. Itulah cara kita menumbuhkan persahabatan dan memperkenalkan potensi desa,” ujar Wamenekraf, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Selasa (13/5).
Pendekatan gastrodiplomasi ini mendorong penguatan eksposur ekonomi kreatif berbasis lokal terhadap internasional.
Wamenekraf Irene mengatakan potensi yang ada di sini sebenarnya bentuk investasi hijau yang sesungguhnya dan layak menjadi pengungkit ekonomi mulai dari daerah.
"Semua yang digunakan itu dekat dengan alam bahannya. Bahkan keripiknya itu pada saat prosesnya juga sangat dekat dengan alam. Hal seperti ini di luar negeri jujur mahal sekali, ini namanya farm to table. Untuk itu, investor itu perlu tahu dulu, di sini ini ada apa, baru mereka bisa tahu potensinya seperti apa. Kemudian di Lombok Utara juga, itu juga yang dekat dengan Bali, itu berarti potensi ekonominya sangat besar sekali. Karena apa yang kita lihat sebagai kesehariannya kita itu sebenarnya adalah hidden gems," ujar Wamenekraf Irene.
Selain sesi perkenalan kuliner melalui Gastrodiplomacy Local Experience juga dilaksanakan Program Masak Bersama Master (MASAMO) yang bertujuan untuk membantu menciptakan variasi menu baru untuk Desa Wisata Hijau Bilebante.
Masak Bersama Master (MASAMO) diikuti langsung oleh para Juru Masak Desa Wisata Hijau Bilebante yang dimentori langsung oleh Chef Norma Ismail praktisi di bidang kuliner. Pada kegiatan ini, menu yang dimasak adalah Ayam Bakar Bumbu Lombok dan varian sambal baru yang diberi nama langsung oleh Andy Ruswar, Direktur Kuliner Kementerian Ekonomi Kreatif dengan nama sambal yaitu Sambal Gili Bante.
Dalam kegiatan ini, para tamu disuguhkan juga beragam hidangan khas Desa Bilebante, seperti Ares, Ebatan Ayam Merangkat, dan Sate Pusut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement