Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Desak ASEAN Atur Platform Digital, Ini Poin Pentingnya

Indonesia Desak ASEAN Atur Platform Digital, Ini Poin Pentingnya Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia menyerukan kolaborasi kawasan ASEAN dalam menghadapi penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan konten negatif yang mengancam ruang digital, khususnya terhadap anak-anak. Seruan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Fifi Aleyda Yahya, dalam forum ASEAN Ministers Responsible for Information (AMRI) ke-17 di Brunei Darussalam.

Dalam sesi Ministerial Discussion bertema “MAJU: Media Advancing Joint Understanding”, Fifi menekankan pentingnya literasi digital sebagai benteng utama melawan disinformasi dan memperkuat ketahanan informasi di kawasan.

“Indonesia mengapresiasi kepemimpinan Brunei di AMRI dan menekankan bahwa isu hoaks, ujaran kebencian, serta keamanan anak di dunia maya harus menjadi prioritas bersama,” kata Fifi, Selasa (13/5/2025).

Baca Juga: Komdigi Minta Orang Tua Tak Bisa Lepas Tangan dalam Lindungi Anak di Dunia Digital

Indonesia juga memaparkan keberhasilan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) sebagai inisiatif strategis yang bisa diadopsi negara-negara ASEAN. Fifi menyatakan bahwa literasi digital tak hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga upaya membentuk pola pikir kritis dan bertanggung jawab dalam mengonsumsi informasi.

Indonesia turut memperkenalkan dua regulasi domestik sebagai bukti konkret komitmen nasional dalam menciptakan ruang digital yang aman dan sehat yakni Peraturan Presiden No. 32/2024 tentang Tanggung Jawab Platform Digital, dan PP No. 21/2025 (PP TUNAS) tentang Perlindungan Anak di Ranah Digital.
“Anak-anak adalah generasi penerus ASEAN. Kita tidak bisa abai terhadap ancaman konten negatif yang mereka hadapi,” tegas Fifi.

Baca Juga: Komdigi Jadi Penyumbang Terbesar PNBP dari Seluruh Kementerian di Kuartal I 2025

Seruan Indonesia mendapat sambutan positif dari negara-negara anggota ASEAN. Selain itu, Indonesia mendorong perusahaan teknologi dan media di kawasan untuk memperkuat jurnalisme berkualitas sebagai garda terdepan melawan hoaks.

“Informasi yang akurat adalah tulang punggung demokrasi. Tanpa dukungan terhadap jurnalisme berkualitas, hoaks akan terus merajalela,” lanjutnya.

Dokumen Penting AMRI ke-17

Forum AMRI ke-17 menghasilkan tiga dokumen utama:

  1. Bandar Seri Begawan Declaration – Komitmen strategis ASEAN melawan mis-, dis-, dan mal-information.
  2. Kuala Lumpur Declaration on Safe and Responsible Use of Social Media Platform
  3. Joint Media Statement of the 17th AMRI and the 8th ASEAN Plus Three Ministers Responsible for Information Conference

Selain mengikuti agenda utama, Indonesia juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Informasi Kamboja, membahas kerja sama penanggulangan berita palsu, penguatan kebebasan pers, dan tantangan industri media konvensional.

Pertemuan ini dihadiri oleh 10 negara anggota ASEAN serta mitra wicara dari Republik Rakyat Tiongkok dan Jepang, dengan tema MAJU sebagai simbol aspirasi kolektif menuju kemajuan digital bersama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: