Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Kuat Menahan Dampak Tarif Trump, Pertumbuhan Ekonomi RI Bakal Anjlok ke 4,5%

Tak Kuat Menahan Dampak Tarif Trump, Pertumbuhan Ekonomi RI Bakal Anjlok ke 4,5% Kredit Foto: Cita Auliana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan melambat dari 5,03% pada 2024 menjadi 4,5% hingga 5% pada 2025.

Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede, menyampaikan bahwa proyeksi pertumbuhan tersebut lebih rendah dari target sebelumnya karena ketidakpastian akibat perang dagang global mendorong pelaku usaha menunda investasi dan rencana ekspansi.

“Oleh karena itu, kami berharap pemerintah dapat merespons dengan kebijakan fiskal yang lebih ekspansif dan stimulus tepat sasaran, agar konsumsi dan investasi domestik kembali bergerak,” ujar Josua dalam acara PIER Q1 2025 Economics Review & Media Gathering, Rabu (14/5/2025).

Baca Juga: Kebijakan Dagang RI Dinilai Terlalu Protektif, Awas Menghambat Pertumbuhan Ekonomi!

Ia menambahkan, ketegangan geopolitik yang berdampak pada perang dagang juga akan memengaruhi pertumbuhan sektoral, meskipun dengan dampak yang bervariasi.

Menurutnya, sektor-sektor berorientasi ekspor dengan ketergantungan tinggi terhadap pasar Amerika Serikat akan terdampak signifikan.

“Seperti tekstil dan garmen, kulit dan alas kaki, elektronik, furniture, dan produk karet, akan terkena dampak yang cukup signifikan dan dapat menurunkan pertumbuhan sektor tersebut di tahun 2025 ini,” imbuhnya.

Namun, Josua menilai sektor-sektor berorientasi pasar domestik seperti jasa dan perdagangan masih akan menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Ia juga menyampaikan bahwa meningkatnya kekhawatiran atas perlambatan ekonomi membuka peluang bagi pelonggaran kebijakan moneter oleh Bank Indonesia.

Baca Juga: UMKM Dibayangi Efek Tarif Trump, Korea Selatan Siapkan Dana Bantuan ₩4,6 Triliun

Baca Juga: Temui Ahmed al-Sharaa, Trump Ingin Suriah Normalisasi Hubungan dengan Israel

“Jika ketidakpastian global mereda dan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed menguat, maka Bank Indonesia dapat memangkas suku bunga acuan (BI-Rate) hingga 50 basis poin sepanjang sisa tahun ini,” pungkas Josua.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: