- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Lewat Private Placement, Emiten KFC (FAST) Incar Dana Segar Rp80 Miliar untuk Modal Kerja

Pengelola KFC Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) berencana melalukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memperbaiki posisi keuangan perusahaan yang saat ini menghadapi tantangan berupa modal kerja bersih negatif dan liabilitas yang telah melampaui 80% dari total aset.
"Dalam aksi ini, Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 533.333.334 saham baru, dengan nilai nominal sebesar Rp150 per saham, sehingga nilai keseluruhannya adalah sebesar-besarnya Rp80 miliar yang telah disepakati antara Perseroan dan Pemodal," ungkap manajemen dalam keterbukaan informasi yang dikutip pada Kamis (15/5).
Dana segar dari aksi ini akan difokuskan seluruhnya untuk mendukung kebutuhan modal kerja. Rinciannya, sekitar Rp52 miliar akan digunakan untuk pembelian persediaan dan pelunasan sejumlah kewajiban lancar. Sementara sisanya, sebesar Rp28 miliar, dialokasikan untuk biaya operasional, termasuk efisiensi terkait karyawan.
Baca Juga: Terpangkas 81,25 Persen, Rugi KFC Indonesia (FAST) Sisa Rp36,77 Miliar di Kuartal I 2025
Perseroan menargetkan pelaksanaan PMTHMETD dapat segera dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan berlangsung pada 16 Mei 2025. Adapun proses penerbitan saham baru ini akan digelar paling lambat pada 20 Juni 2025.
"Pelaksanaan PMTHMETD dengan penambahan modal Perseroan akan memberikan kemampuan bagi Perseroan untuk melanjutkan kegiatan usaha yang pada akhirnya akan memberikan nilai bagi pemegang saham Perseroan. Kondisi saat ini telah menunjukkan pertumbuhan permintaan yang positif yang memberikan harapan pertumbuhan kegiatan usaha Perseroan di masa yang akan datang," jelas manajemen.
Baca Juga: Metro Healthcare (CARE) Bakal Terbitkan Sukuk Wakalah Rp750 Miliar, Dananya Buat Ini
Baca Juga: Digugat soal RUPS, Bos Bank Maspion (BMAS) Angkat Bicara
Namun, rencana ini tidak lepas dari potensi risiko, terutama terkait dilusi kepemilikan saham. Bagi pemegang saham yang tidak ikut berpartisipasi dalam aksi ini, akan ada penurunan persentase kepemilikan sebesar 11,79% setelah private placement terlaksana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement