Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

World Sebut Masyarakat Salah Kaprah Soal Proyek Blockchain Worldcoin

World Sebut Masyarakat Salah Kaprah Soal Proyek Blockchain Worldcoin Kredit Foto: World
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penasihat World Foundation, Liam Horne angkat bicara mengenai kontroversi yang sempat mencuat terkait dengan proyek blockchain yang diluncurkan pihaknya, yakni World/Worldcoin.

Horne mengatakan banyak kritik terhadap proyek ini disebabkan oleh kesalahpahaman. Ia mengatakan penggunaan teknologi pemindaian iris dalam proyek tak membuat pihaknya memiliki data konsumen dari World/Worldcoin.

Baca Juga: Data Retina Warga RI Dihargai Rp600 Ribu, Worldcoin Dinilai Lakukan Eksploitasi

“Justru kebalikannya dari apa yang dikatakan para pengkritik soal kami menguasai data. Faktanya, data tersebut sama sekali tidak pernah keluar dari alat pemindai, atau 'orb',” ujar Horne, dilansir dari Coindesk, Jumat (16/5).

Horne mengatakan jaringan proyek blockchainnya menggunakan alat yang disebut orb untuk melakukan pemindaian iris guna memverifikasi identitas unik seseorang dalam sistem yang disebut proof-of-personhood.

"Saat seseorang melihat ke dalam orb, perangkat tersebut memetakan iris mata mereka dan langsung mengubah data biometrik itu menjadi alamat privat yang disebut World ID," jelasnya.

Horne menegaskan kembali bahwa teknologi tersebut dirancang sejak awal dengan pendekatan pelestarian privasi. Ia menyebut teknologi pemindaian iris berfungsi untuk membuktikan bahwa pengguna adalah manusia nyata dan unik, bukan bot atau sistem otomatis.

“Sistem ini hadir bukan untuk melacak orang, tetapi untuk memastikan keunikan identitas tanpa menyimpan atau membagikan data pribadi,” ungkapnya.

Baca Juga: Pembekuan World App dan Worldcoin Dinilai Tepat, Tapi Buat Investor Asing Was-was

Teknologi orb ini telah menuai kritik sejak pertama kali diperkenalkan menyusul kekhawatiran seputar pengumpulan data biometrik dan potensi pelanggaran privasi. Namun World Foundation bersikeras bahwa pendekatan mereka justru lebih aman dan transparan dibandingkan metode identifikasi konvensional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: