Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perjalanan Kasus Kap Serat Karbon Xiaomi SU7 Ultra yang Di-cancel Ramai-Ramai

Perjalanan Kasus Kap Serat Karbon Xiaomi SU7 Ultra yang Di-cancel Ramai-Ramai Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Baru-baru ini Xiaomi diguncang dengan di-cancel oleh konsumennya dan merembet ke khalayak publik karena masalah produk mobil listriknya, SU7 Ultra.

Xiaomi dituduh membuat iklan palsu atas fitur kap serat karbon saluran udara gandanya di SU7 Ultra. Ada yang coba membuktikan bahwa kap seharga Rp96 juta itu ternyata tak sesuai dengan glorifikasi di iklannya yang menyebut punya fungsi peningkatan performa, konsumen pun ramai-ramai meng-cancel dan tidak sedikit yang ingin mengajukan gugatan hukum.

Dan berikut timeline perjalanan kasus kap serat karbon SU7 Ultra dirangkum dari carnewschina

27 Februari 2025

Xiaomi meluncurkan SU7 Ultra, menawarkan opsional kap serat karbon sebagai opsi seharga 42.000 yuan (atau sekitar Rp96 juta). Materi pemasaran mengklaim bahwa kap tersebut memiliki "saluran udara ganda untuk pendinginan dan aerodinamis" dan dengan tepat meniru desain prototipe.

Maret 2025

CEO Xiaomi Lei Jun menegaskan kembali klaim tersebut dalam siaran langsung, dengan mengatakan bahwa kap tersebut mencakup "saluran internal yang didesain ulang untuk pendinginan roda." Banyak pembeli tertarik dengan peningkatan tersebut, mengharapkan peningkatan aerodinamis yang nyata

Akhir April 2025

Pengiriman SU7 Ultra dimulai. Pemilik segera menyadari bahwa kap serat karbon tidak memiliki saluran udara yang berfungsi. Ulasan video reviewer mengonfirmasi peningkatan aliran udara yang minimal, yang secara langsung bertentangan dengan pernyataan Xiaomi sebelumnya.

7 Mei 2025

Xiaomi meminta maaf, mengakui bahwa deskripsi produknya "tidak cukup jelas." Tawaran kompensasi meliputi:

– Untuk mobil yang tidak terkirim: opsi untuk beralih ke kap aluminium standar, dengan penundaan 30–40 minggu.

– Untuk mobil yang terkirim: 20.000 poin loyalitas senilai sekitar 2.000 yuan (280 USD).

Pemilik menolak tawaran tersebut, menyebutnya tidak memadai. Banyak, seperti pembeli "Xi Dong" (nama samaran), merasa tertipu: "Saya menginginkan performa, bukan hiasan."

Kelompok perlindungan hak beranggotakan 400 orang dibentuk untuk menuntut pengembalian uang atau pesanan yang dikonfigurasi ulang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: