
Bursa Asia anjlok signifikan dalam perdagangan di Kamis (15/5). Investor tengah menimbang dampak penerapan kesepakatan dagang yang dilakukan oleh China dan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Bloomberg, Jumat (16/5), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Semua indeks utama kompak membukukan penurunan yang signifikan:
- Hang Seng (Hong Kong): Turun 0,79% ke 23.453,16.
- CSI 300 (China): Turun 0,91% ke 3.907,20.
- Shanghai Composite (China): Turun 0,68% ke 3.380,82.
- Nikkei 225 (Jepang): Turun 0,98% ke 37.755,51.
- Topix (Jepang): Turun 0,88% ke 2.738,96.
- Kospi (Korea Selatan):Turun 0,73% ke 2.621,36.
- Kosdaq (Korea Selatan): Turun 0,79% ke 733,23.
Analis Julius Baer, Richard Tang menyebut bahwa pelemahan bursa saham kali ini disebabkan oleh pasar yang perlahan mengatur strategi investasi mereka menyusuk kesepakatan dagang yang dicapai oleh Beijing–Washington.
“Kami melihat bahwa pasar telah melakukan priced-in menuju level harga yang menggambarkan kemungkinan penurunan tensi dagang dari China-AS,” katanya.
Adapun Federal Reserve (The Fed) juga turut adil dalam penurunan di Asia. Bank Sentral Amerika Serikat sejauh ini mengumumkan bahwa pihaknya membelum dapat memberikan kepastian soal arah kebijakan suku bunga menyusuk belum terpancarnya dampak tarif AS.
Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan, penting bagi bank sentral untuk tidak terlalu reaktif terhadap volatilitas harian dalam pasar saham dan kebijakan ekonomi menyusul data ekonomi yang terlihat stabil di April 2025.
Baca Juga: The Fed: Data Inflasi April Belum Cerminkan Dampak Tarif Trump
Sementara Wakil Gubernur Fed Philip Jefferson mengatakan tarif dan ketidakpastian terkait bisa memperlambat pertumbuhan dan meningkatkan inflasi tahun ini, namun kebijakan moneter siap untuk menyesuaikan bila dibutuhkan oleh ekonomi dari AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement