- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Wall Street Menguat, Investor Optimistis Trump Capai Negosiasi Dagang Baru
Kredit Foto: Istimewa
Bursa Amerika Serikat (Wall Street) berakhir bervariasi pada perdagangan di Kamis (15/5) Investor menyoroti sejumlah kabar terkait dengan perusahaan terkemuka serta rilis data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Jumat (16/5), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Wall Street. Hampir semua indeks mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan:
- S&P 500 (SPX): Naik 0,41% ke5.916,93.
- Dow Jones Industrial Average (DJIA): Melonjak 0,65% menjadi 42.322,75.
- Nasdaq (IXIC): Melemah 0,18% ke 19.112,32.
Kinerja pasar saham saat ini mencerminkan keyakinan investor bahwa kesepakatan dagang global bisa tercapai, setelah sebelumnya pasar sempat terguncang oleh ketegangan perdagangan.
Para pelaku pasar berharap tarif yang selama ini membebani harga konsumen dapat diturunkan oleh negosiasi yang dijalankan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
"Orang-orang yakin akan ada kesepakatan, jadi mereka tidak ingin mengambil posisi jual. Saya menyebutnya 'antipasi kesepakatan'," kata Trader Triple D Trading, Dennis Dick.
Adapun UnitedHealth Group berada dalam sorotan setelah menjadi sasaran investigasi dari Departemen Kehakiman AS. Ia dilaporkan terlibat dugaan penipuan Medicare. UnitedHealth membantah telah menerima pemberitahuan terkait penyelidikan pidana tersebut.
Sementara Walmart juga menjadi sorotan usai memperingatkan bahwa mereka akan menaikkan harga produk bulan ini karena dampak tarif. Hal ini disampaikan meskipun penjualan kuartal pertamanya berhasil melampaui ekspektasi analis.
Walmart juga menolak memberikan proyeksi laba kuartal kedua, mengikuti langkah sejumlah perusahaan lain yang menyesuaikan atau menarik panduan keuangan mereka akibat ketidakpastian terkait tarif di AS.
Baca Juga: Apple Kena Semprot Trump Usai Mau Produksi iPhone di India
Dari sisi makroekonomi, data terbaru menunjukkan pertumbuhan penjualan ritel melambat di April. Selain itu, harga produsen secara tak terduga menurun, menambah daftar indikator yang menunjukkan perlambatan tekanan inflasi di AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement