Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

INET Fokus Garap FTTH, Bidik Recurring Income Rp192 Miliar per Tahun

INET Fokus Garap FTTH, Bidik Recurring Income Rp192 Miliar per Tahun Kredit Foto: Sinergy Networks
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) melaporkan bahwa pada kuartal pertama 2024, pendapatan tercatat sebesar Rp7,7 miliar, dan meningkat menjadi Rp12 miliar pada Maret 2025—tumbuh 56,04% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Direktur Utama INET, Muhammad Arif, menyebut pertumbuhan aset INET tercatat meningkat setiap tahun sejak 2021, dengan nilai mencapai Rp251,5 miliar pada akhir 2024.

“Dari segi laporan laba rugi, pertumbuhan signifikan mulai terlihat di tahun 2023, saat pendapatan melonjak menjadi Rp28,9 miliar, meningkat 44,82% dibanding tahun sebelumnya.  Ini menandakan momentum pertumbuhan bisnis mulai berjalan lebih kuat sejak awal tahun 2025,” ungkap Bayu, Jakarta, Jumat (16/5/2025). 

Baca Juga: INET Jalin Kerja Sama Strategis Senilai Rp242 Miliar untuk Perkuat Jaringan Batam–Singapura

Arif mengungkap rencana strategis perusahaan dengan mendirikan entitas baru bernama PT Internet Anak Bangsa (IAB), yang akan bergerak di sektor konstruksi jaringan Fiber To The Home (FTTH) bagi perusahaan Internet Service Provider (ISP). Melalui IAB, INET menargetkan pembangunan 1 juta homepass baru.

INET tengah menggarap proyek FTTH yang menargetkan pasar spesifik dengan harga terjangkau. Selain pembangunan, proyek ini akan memberikan recurring income dari sisi pemeliharaan aset yang dibangun. Proyeksi pendapatan dari proyek FTTH mencapai Rp240 miliar, dengan tambahan recurring income tahunan senilai Rp192 miliar. Dengan demikian, total potensi pendapatan dari proyek ini mencapai Rp432 miliar per tahun.

Di sisi lain, melalui anak usaha PT Pusat Fiber Indonesia (PFI), INET menjalin kerja sama Indefeasible Right of Use (IRU) dengan PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR), melalui anak usahanya PT Jejaring Mitra Persada (JMP). 

Baca Juga: Suspensi Dicabut, Saham TIRA, NICL dan INET Kembali Diperdagangkan

Melalui perjanjian ini, Pusat Fiber Indonesia akan memanfaatkan aset Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang membentang dari Jakarta menuju Singapura yang akan dibangun bersama oleh Triasmitra Group dan PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA). Saat ini Perseroan telah memiliki beberapa daftar klien potensial yang akan menjadi pengguna produk layanan terbaru dari Perseroan ini.

Lebih lanjut, Perseroan menyampaikan sehubungan dengan pemberitaan sebelumnya tentang penandatanganan kerjasama INET melalui anak usaha kami PT Pusat Fiber Indonesia (PFI) dengan PT Jejaring Mitra Persada (JMP) anak usaha dari PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR), yang mana isi beritanya berpotensi menimbulkan salah persepsi seolah-olah INET bekerjasama dengan KETR untuk bersama-sama membangun jaringan SKKL dari Jakarta ke Singapura (Rising 8), maka dapat kami sampaikan bahwa kerjasama tersebut adalah kerjasama IRU SKKL MIC 2 (B2JS) Tanjung Pinggir (Batam) - Tanah Merah (Singapore) dan SKKL Rising 8 segmen Tanjung Pakis (Jakarta) - Tanjung Bemban (Batam) dimana JMP sebagai pemilik SKKL dan PFI sebagai pemegang IRU. Sehingga kami meluruskan bahwa posisi PFI bukan sebagai mitra/partner dalam membangun/menggelar SKKL Rising 8 melainkan sebagai mitra pemegang IRU yang nantinya akan memiliki hak pemanfaatan SKKL tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: