Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Benarkah Investasi CATL Menyusut? Ini Kata Anak Buah Bahlil

Benarkah Investasi CATL Menyusut? Ini Kata Anak Buah Bahlil Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah memastikan investasi raksasa baterai asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), dalam proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia tetap berjalan sesuai rencana. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menegaskan proyek tersebut tidak mengalami penyusutan nilai investasi sebagaimana isu yang beredar.

"Yang untuk CATL ini lanjut. Jadi kita masuk dalam ekosistem penyediaan baterai kendaraan listrik dan juga untuk CATL sendiri sudah memiliki off-taker, jadi mereka mengharapkan itu nanti paling lambat Maret 2026 mereka sudah berproduksi di Indonesia," ujar Yuliot di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (16/5/2025).

Baca Juga: Janji Investasi Rp19 T Jadi Rp6 T, Erick-Bahlil Tanya Kelanjutan Rencana CATL

Ia menjelaskan, investasi CATL dilakukan secara bertahap dengan dua skema pendanaan, yakni melalui persetujuan pemerintah Tiongkok dan melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Dari total kapasitas produksi sebesar 15 GWh yang direncanakan, saat ini baru 7,5 GWh yang telah mendapat persetujuan.

"Jadi, gini. Ini kan ada dua mekanisme investasi di CATL. Yang pertama, mereka itu kan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pemerintah China. Dari 15 GWh ini, yang sudah mendapatkan persetujuan kan 7,5. Tetapi mekanisme investasi yang mereka lakukan ini tidak saja yang berasal dari pendanaan, tetapi mereka juga mendapatkan pendanaan dari IPO," jelasnya.

Terkait identitas pembeli atau off-taker dari baterai yang diproduksi, Yuliot menyampaikan bahwa CATL sudah menjalin kesepakatan dengan sejumlah vendor otomotif, meskipun belum bisa diumumkan ke publik karena terikat perjanjian kerahasiaan.

Baca Juga: Tak Jadi Kabur, LG Suntik Lagi USD 1,7 Miliar untuk Baterai RI

"Mereka kan juga sudah menyampaikan, NDA (non-disclosure agreement), kan. Mereka sudah memiliki off-taker beberapa vendor kendaraan. Vendornya ada yang dari Eropa, ada yang dari Amerika, tapi mereka itu belum bisa menyampaikan ini off-taker dari siapa," katanya.

Yuliot menegaskan bahwa proyek investasi CATL tetap mengacu pada perencanaan awal, yakni pembangunan fasilitas baterai kendaraan listrik dengan kapasitas total 15 GWh, yang akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan perkembangan pasar.

"Ya, sesuai perencanaan. Itu menyesuaikan permintaan pasar," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: