- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Banyak Blok Migas Mangkrak di Natuna, Bahlil Meradang: Harus Segera Diambil Alih!
Kredit Foto: Youtube Kementerian ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan masih banyak blok minyak dan gas (migas) di sekitar proyek Forel dan Terubuk, Wilayah Kerja (WK) South Natuna Sea Block B, yang mangkrak dan tidak produktif, meski memiliki potensi cadangan besar.
“Di sekitar blok-blok ini ternyata masih banyak yang bisa kita kerjakan. Namun, izinnya sudah lama dipegang dan tidak beroperasi. Jika dikelola dengan baik, potensi produksinya bisa mencapai 5.000 hingga 7.000 barel per hari,” ujar Bahlil saat meresmikan produksi proyek Forel dan Terubuk di Pulau Natuna, Jumat (16/5/2025).
Baca Juga: Benarkah Investasi CATL Menyusut? Ini Kata Anak Buah Bahlil
Bahlil mengusulkan agar pemerintah mengevaluasi izin-izin blok migas yang tidak aktif. Ia meminta restu Presiden Prabowo Subianto untuk mencabut dan mengalihkan izin tersebut kepada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang lebih siap mengelola blok tersebut demi mendongkrak produksi nasional.
“Seyogianya Bapak Presiden berkenan, kami akan mengevaluasi izin-izin ini untuk dikembalikan dan dialihkan ke KKKS lain yang mampu meningkatkan lifting migas, guna mencapai kedaulatan energi nasional sesuai arahan Presiden,” tegasnya.
Baca Juga: Prabowo Resmikan Dua Lapangan Migas Medco di Natuna, Kapasitas Minyak Capai 20.000 Barel
Bahlil menekankan langkah ini mendukung target pemerintah untuk mencapai produksi migas sebesar 1 juta barel per hari pada 2029. Target tersebut kini mulai didorong dengan produksi awal dari proyek Forel dan Terubuk yang menyumbang sekitar 20.000 barel minyak dan 60 juta kaki kubik gas per hari.
Tak hanya itu, Bahlil juga menyoroti kontribusi dari perusahaan migas asal Italia, ENI, yang akan mengembangkan Lapangan Geng North di WK North Ganal, Kalimantan Timur. Proyek tersebut diproyeksikan menghasilkan hingga 1.500 juta kaki kubik gas per hari dan 90.000 barel kondensat pada 2028.
“Dengan kalkulasi yang ada, untuk tahun 2028–2029, produksi kita bisa mencapai 800.000 hingga 1 juta barel per hari, insya Allah,” tutup Bahlil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement