Kredit Foto: Istimewa
"Adanya dokumen yang bisa memberikan guideline kepada kita, terutama terkait dengan pengembangan SDM di sektor ESDM. Karena ini menjadi penting, menjadi panutan bagi kita, agar upaya untuk percepatan hilirisasi maupun dengan transisi energi, ini akan lebih clear bagi semua pemangku kepentingan sekaligus stakeholder yang ada di tempat kita," kata Prahoro.
Adapun pada HCS 2025, terdapat 20 mitra kerja sama, yaitu 4 negara mitra (Jepang, Selandia Baru, Swiss, dan Tiongkok), 3 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), 7 Pemerintah Daerah, 6 Badan Usaha/Organisasi Non-Pemerintah, Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC), serta 2 Badan Usaha dari Tiongkok. Selain itu, terdapat pula nilai komitmen kerja sama yang sudah berjalan dan akan datang, sebesar Rp530,65 miliar. Dari angka tersebut, sektor migas menyumbang Rp78,5 miliar; geominerba Rp46,2 miliar; KEBTKE Rp346 miliar; serta beasiswa dan lainnya sebesar Rp59,8 miliar.
Human Capital Summit 2025 bertujuan untuk merancang dan mengusulkan kerangka kebijakan yang komprehensif untuk mendukung percepatan transformasi tenaga kerja dalam menghadapi hilirisasi dan ketahanan energi, yang selaras dengan tujuan transisi energi Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, seperti kementerian/lembaga, kedutaan besar, organisasi nasional dan internasional, perusahaan, perguruan tinggi, serta lembaga pendidikan dan pelatihan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement