Kredit Foto: Dok. Kemenpar
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan namun sebagai pemantik panggilan jiwa, moral, serta seruan aksi kolektif untuk menghentikan polusi plastik.
"Ini wujud tanggung jawab kita untuk menjawab tantangan bersama yang meliputi perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati dan polusi. Ketiganya saling berkaitan dan polusi plastik adalah simbol sekaligus akibat dari cara hidup kita yang tidak berkelanjutan," kata Menteri Hanif Faisol.
Dunia saat ini memproduksi lebih dari 400 juta ton sampah plastik setiap tahunnya dan kurang dari 10 persen dari jumlah tersebut yang berhasil didaur ulang. Sisanya benar-benar mencemari tanah, sungai, laut dan bahkan telah terdeteksi dalam kerangka rantai makanan manusia.
Di Indonesia, berdasarkan sistem informasi pengelolaan sampah nasional tahun 2023, total timbunan sampah mencapai 56,6 juta ton di mana sekitar 10,8 juta atau sekitar hampir 20 persen adalah sampah plastik. Ironisnya, dari total tersebut, hanya 39,01 persen yang dapat dikelola bersama secara layak sementara sisanya berakhir di tempat pembuangan akhir dengan open dumping dan dibakar terbuka sehingga mencemari lingkungan.
"Tidak terkecuali Pulau Bali. Sebentar lagi kita akan kembali kedatangan sampah-sampah laut. Mari kita bergandengan tangan menyelesaikan masalah sampai di pantai-pantai seluruh Indonesia," ujarnya.
Bali, ujar Menteri Hanif, memiliki posisi yang sangat istimewa sebagai etalase pariwisata Indonesia. Bali bukan hanya menghadirkan keindahan alam dan budaya, tetapi Bali juga mewakili wajah Indonesia di kancah global.
"Pariwisata yang berkelanjutan bukan pilihan tetapi suatu keharusan dan keniscayaan di tengah tidak menentunya ekonomi global. Bali harus menjadi pionir Indonesia dalam rangka pembatasan penggunaan plastik sekali pakai. Bukan karena kewajiban, tetapi kesadaran kita semua, cinta kita pada tanah leluhur yang indah ini," ujar Menteri Hanif Faisol.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement