
Sektor asuransi kendaraan di Thailand tengah tidak baik-baik saja dan saat ini berada dalam situasi siaga tinggi yang mengindikasikan bahwa bisnis asuransi kendaraan listrik tidak akan menghasilkan untung.
Hal ini dipicu oleh isu yang menyebut kalau pabrikan mobil EV terbuka peluang atau berpotensi mengalami kebangkrutan.
Ini menimbulkan kekhawatiran atas meningkatnya kewajiban bagi perusahaan asuransi lokal, khususnya terkait klaim perbaikan untuk suku cadang yang tidak tersedia, menurut para eksekutif asuransi.
Sebuah laporan berita menduga perusahaan induk Tiongkok dari Neta Auto Thailand sedang menghadapi penyelidikan atas kemampuan pembayaran utangnya.
Beberapa perusahaan asuransi Thailand telah menaikkan premi untuk polis kendaraan listrik untuk mencerminkan meningkatnya risiko.
Misalnya, premi tahunan yang sebelumnya dihargai sekitar 20.000 baht kini naik menjadi 25.000-28.000 baht per kendaraan, terutama untuk merek dengan infrastruktur layanan terbatas dan rantai pasokan yang tidak dapat diandalkan, kata para eksekutif.
Mereka mengatakan sebagian besar perusahaan asuransi masih menerima polis untuk kendaraan listrik baru dari merek yang bermasalah tersebut.
Namun, kontrak yang diperbarui mungkin memiliki premi yang jauh lebih tinggi karena meningkatnya risiko, seperti kelangkaan suku cadang dan potensi kebangkrutan produsen mobil.
Beberapa perusahaan asuransi bahkan menangguhkan pertanggungan untuk merek atau model kendaraan listrik tertentu, dengan alasan logistik yang rumit, terbatasnya ketersediaan teknisi terlatih, dan biaya perbaikan yang lebih tinggi menggunakan pusat layanan khusus merek.
Selain itu, pemotongan harga yang sering dilakukan oleh produsen kendaraan listrik, terutama dari Tiongkok, mempersulit kemampuan perusahaan asuransi untuk menetapkan premi yang akurat.
Devaluasi yang tiba-tiba ini telah menciptakan situasi di mana nilai yang diasuransikan melebihi harga pasar saat ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement