Kredit Foto: Unsplash/Chris Lawton
Wamendag Roro berujar, pertemuan ini diharapkan dapat mempercepat realisasi berbagai inisiatif kerja sama yang telah dijajaki sebelumnya, sekaligus membuka ruang bagi negosiasi kesepakatan perdagangan yang lebih komprehensif di masa mendatang. Dengan semangat saling menghormati dan kerja sama erat, Indonesia dan Inggris berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan bilateral guna menghadapi tantangan global dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Sementara itu, Naz Shah menyatakan komitmen Inggris untuk memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan dengan Indonesia pasca-Brexit. Ia menyoroti pentingnya iklim perdagangan yang lebih inklusif dan berbasis prinsip saling menguntungkan.
“Kami melihat Indonesia sebagai mitra strategis di kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memperkuat kerja sama perdagangan serta mendukung berbagai inisiatif yang bertujuan menciptakan perdagangan yang adil, terbuka, dan inklusif antara kedua negara,” ujar Naz Shah.
Ditemui di lokasi pertemuan, Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Danang Prasta Danial yang turut mendampingi Wamendag Roro menjelaskan bahwa peluang peningkatan perdagangan antara Indonesia dengan Inggris masih sangat terbuka. Adapun total perdagangan Indonesia dan Inggris mencapai USD 2,7 miliar pada 2024. Nilai tersebut meliputi ekspor Indonesia ke Inggris sebesar USD 1,8 miliar dan impor dari Inggris senilai USD 0,9 miliar.
Tidak hanya itu, Inggris merupakan negara tujuan ekspor ke-24 dan sumber impor ke-25 bagi Indonesia. Inggris juga menjadi sumber Penanaman Modal Asing Langsung (Foreign Direct Investment /FDI) terbesar ke-10 bagi Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement