Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sampah Elektronik Global Tembus 62 Miliar Kg, Erafone Ajak Konsumen Kurangi Limbah Lewat Drop Box Gawai Bekas

Sampah Elektronik Global Tembus 62 Miliar Kg, Erafone Ajak Konsumen Kurangi Limbah Lewat Drop Box Gawai Bekas Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Data Global E-waste Monitor 2024 mencatat bahwa timbulan sampah elektronik dunia mencapai 62 miliar kilogram, tetapi hanya 22,3 persen yang berhasil didaur ulang.

Di Indonesia sendiri, menurut Kementerian PPN/Bappenas, timbulan e-waste pada 2023 mencapai 2,1 juta ton dan diproyeksikan naik dua kali lipat menjadi 4,4 juta ton pada 2030.

Melihat kondisi tersebut, Erafone, bagian dari Erajaya Digital, mencatat pencapaian penting dalam pengelolaan sampah elektronik (e-waste) melalui kampanye Jaga Bumi. Dalam diskusi “Yuk, Bijak Kelola Sampah Elektronik” yang digelar di Bandung oleh Erajaya Digital bekerja sama dengan Katadata Green. 

Erafone mengumumkan telah berhasil mengumpulkan dan mendaur ulang lebih dari 1.900 unit gawai bekas sejak awal tahun 2025.

Inisiatif Jaga Bumi merupakan langkah proaktif Erafone dalam menciptakan ekosistem pengelolaan e-waste yang inklusif dan berkelanjutan. Gawai yang dikumpulkan dari drop box yang tersedia di sejumlah gerai Erafone didaur ulang melalui proses ramah lingkungan.

Baca Juga: Presiden Prabowo Instruksikan Akselerasi Penanganan Sampah Lewat Skema Hulu-Hilir

Jimmy Perangin-angin, Group Chief of HC, GA, Litigation, & CSR Erajaya Group, mengatakan bahwa inisiatif ini telah memberikan dampak lingkungan yang nyata.

“Kami berhasil mengurangi emisi karbon hingga 467 kg CO₂, menghemat energi sebesar 854 kWh, dan mengurangi kebutuhan lahan TPA sebesar 10 meter persegi,” kata Jimmy, Kamis (12/6/2025). 

Dia menegaskan langkah kecil dari konsumen, jika difasilitasi dengan benar, bisa menghasilkan dampak signifikan. 

"Kami ingin mengajak semua pihak untuk membangun sistem pengelolaan e-waste yang kolaboratif dan bertanggung jawab,” ujarnya.

Saat ini, telah tersedia 10 drop box e-waste di gerai Erafone wilayah Jabodebek. Hingga akhir tahun, Erafone menargetkan penambahan hingga 50 drop box di enam wilayah operasional.

Kampanye ini juga menjadi bagian dari implementasi strategi Environmental, Social, and Governance (ESG) Erajaya Group, untuk mendukung keberlanjutan lingkungan di Indonesia.

Baca Juga: Bioenergi Diakselerasi, Pemerintah Optimalkan Sampah Jadi Listrik di RUPTL

Andy Bahari, Leader of World Cleanup Day Indonesia, mengapresiasi inisiatif Erafone. “Hingga kini, belum banyak solusi nyata untuk e-waste. Upaya Erafone menempatkan drop box sangat penting untuk edukasi masyarakat,” ujarnya.

Senada, Gadis Prawewari dari Parongpong menambahkan, masyarakat masih belum sadar bahwa sampah elektronik tidak bisa melebur di tanah. Edukasi dan sistem pengelolaan yang baik adalah kunci.

"Dengan kampanye Jaga Bumi, Erafone berharap semakin banyak masyarakat dan perusahaan lain tergerak untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan dari bahaya limbah elektronik," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: