China Keluarkan UU Antipemborosan Makanan, Jasa Catering Wajib Ingatkan Pembeli Jangan Beli Makanan Secara Berlebihan
Kredit Foto: Pho 24
Dikutip dari Xinhua, di tingkat kebijakan, China telah mengeluarkan undang-undang antipemborosan makanan, membentuk kerangka hukum yang kuat untuk mengatasi limbah dari pertanian hingga sumpit.
Di bawah undang-undang tersebut, penyedia layanan jasa boga atau catering diwajibkan untuk mengingatkan pelanggan agar tidak memesan makanan secara berlebihan dan dapat mengenakan biaya pembuangan untuk sisa makanan dalam jumlah besar.
Selain itu, undang-undang ketahanan pangan, yang diterapkan pada 2023, mencakup ketentuan untuk mempromosikan konservasi biji-bijian, memperkuat landasan hukum untuk upaya nasional melawan limbah.
Pihak berwenang juga memperkenalkan standar nasional, seperti standar evaluasi peringkat kredit untuk industri restoran dan prinsip-prinsip umum untuk manajemen pengurangan limbah makanan dalam layanan jasa boga.
"China kini memiliki salah satu sistem antisampah makanan yang paling komprehensif di dunia," ujar Wu Bo, profesor di Tianjin University of Finance and Economics.
Di bawah panduan kebijakan, kota-kota di seluruh China menyambut baik perubahan ini.
Di Beijing, "bank makanan" telah diujicobakan untuk memberikan kehidupan kedua bagi bahan makanan yang hampir kedaluwarsa dengan mendistribusikannya kembali ke masyarakat yang membutuhkan.
Sementara itu, di Shanghai, kampanye "Habiskan Makanan di Piring Anda" telah mengakar di industri restoran, membantu mengurangi sampah dapur hingga hampir 50 persen.
Pada akhir tahun lalu, Shanghai telah menyertifikasi 2.950 "restoran hijau", di mana keamanan makanan, praktik rendah karbon, dan standar bisnis yang etis menjadi pertimbangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement