KKP-Tiongkok Perkuat Pilar Pembangunan Maritim RI Melalui SDM Berdaya Saing Global
Kredit Foto: Istimewa
Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) meneken Memorandum of Understanding (MoU) untuk memperluas kerja sama bilateral dan regional penguatan sumber daya manusia (SDM) kelautan dan perikanan.
Perluasan kerja sama tersebut dilakukan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) dan First Institute of Oceanography (FIO) dari Kementerian Sumber Daya Alam Tiongkok.
Baca Juga: Bahlil Dorong Eksplorasi Sumur Migas Baru di Sorong
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Kepala BPPSDM KP, I Nyoman Radiarta, dan Wakil Direktur Jenderal FIO, Prof. Zexun Wei, serta disaksikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI.
MoU ini mencakup berbagai program pengembangan kapasitas, mulai dari pelatihan akademik dan vokasional, pemberian beasiswa, hingga pertukaran dosen tamu di bidang oseanografi, konservasi laut, mitigasi perubahan iklim, serta pengembangan teknologi dan manajemen kelautan dan perikanan.
“Kerja sama ini bukan sekadar pertukaran pelatihan atau beasiswa, tetapi merupakan langkah nyata Indonesia dalam memperkuat pilar pembangunan maritim melalui SDM yang berdaya saing global,” ujar I Nyoman Radiarta, dikutip dari siaran pers KKP, Jumat (13/6).
Ruang Lingkup Strategis untuk SDM Unggul
Kedua institusi juga akan menjajaki kolaborasi pembangunan pusat pelatihan, stasiun observasi laut dan meteorologi, serta pengembangan platform data bersama untuk pemantauan ekosistem laut seperti terumbu karang dan padang lamun. Kemitraan ini juga diselaraskan dengan agenda global United Nations Decade of Ocean Science for Sustainable Development 2021–2030.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat memperluas akses pelatihan dan riset bagi insan kelautan Indonesia, termasuk siswa, teknisi, hingga nelayan. Ini juga sejalan dengan transformasi satuan pendidikan kami menjadi Ocean Institute of Indonesia (OII),” jelas Alan Frendy Koropitan, Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan.
Selain menjalin kemitraan bilateral, KKP juga aktif memperkuat kerja sama regional melalui forum Southeast Asian Fisheries Development Center (SEAFDEC). Pada SEAFDEC Council Meeting ke-57 yang berlangsung pada 20–23 Mei 2025 di Singapura, Kepala BPPSDM KP selaku Ketua Delegasi Indonesia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas pelaku utama perikanan di Asia Tenggara, termasuk nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar hasil perikanan, serta petambak garam.
Diplomasi Smart Fisheries
Sebagai anggota SEAFDEC sejak tahun 2000, Indonesia memanfaatkan forum ini untuk mendorong pelatihan teknis yang lebih luas, antara lain terkait penanganan ikan di atas kapal, pencatatan statistik perikanan, serta penguatan sistem dokumentasi hasil tangkapan untuk mencegah praktik perikanan ilegal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement