BPODT Dorong Promosi Danau Toba Lebih Agresif dan Berani Lewat Event Internasional
Kredit Foto: InJourney
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Jimmy Panjaitan mendorong promosi Danau Toba lebih agresif dan berani, salah satunya melalui penyelenggaraan event internasional yang mampu menarik perhatian dunia.
Hal tersebut disampaikan Jimmy dalam dialog interaktif dengan mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang tergabung dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Batak Nasional (IMAIBANA) untuk membahas arah dan tantangan dalam pengembangan pariwisata Danau Toba di Gedung Fakultas Hukum UKI, Jakarta, Jumat (13/6/2025) lalu.
Baca Juga: Ellipse Projects Gandeng Kemenhan RI, Garap Proyek Rp4 Triliun di Sektor Kesehatan
"Kita harus mempromosikan Danau Toba sepenuh hati. Kita perlu lebih banyak menggelar event besar lain untuk menarik semakin banyak wisatawan mancanegara. Dan hingga saat ini kami juga terus berupaya meyakinkan investor untuk berinvestasi, sembari kami memperjuangkan perubahan jangka waktu investasi yang diinginkan investor agar lebih baik," kata Jimmy, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Selasa (17/6).
Sebelumnya, salah satu destinasi super prioritas nasional itu telah menjadi tuan rumah sederet event internasional seperti Aquabike Jetski World Championship dan F1 Powerboat Lake Toba.
Hal senada disampailan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Lamhot Sinaga. Ia menyampailan pentingnya strategi promosi yang lebih progresif. Lamhot juga menganalisis kecenderungan di berbagai negara yang berhasil mengembangkan sektor pariwisata melalui pendekatan berbeda, termasuk optimalisasi event olahraga atau sport tourism.
"Kalau kita lihat Italia atau Jepang, mereka punya agenda rutin yang berkelas internasional. Kita masih perlu banyak berbenah, khususnya dalam menjadikan pariwisata sebagai industri yang kompetitif,” kata Lamhot.
"Kita tahu bahwa pada 2019 penerimaan negara dari sektor pariwisata lebih besar daripada penerimaan dari sektor migas, ini artinya masih luas kesempatan untuk meningkatkan penghasilan negara," katanya menambahkan.
Dalam dialog tersebut, para mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kritis terkait pembangunan di Danau Toba serta strategi pemberdayaan masyarakat lokal. Sorotan juga diarahkan pada persoalan lingkungan yang menjadikan Geopark Toba mendapatkan kartu kuning dari UNESCO.
Menyikapi peringatan kartu kuning tersebut, Kementerian Pariwisata sebelumnya telah mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan bahwa rekomendasi UNESCO dapat segera dipenuhi. Geopark Kaldera Toba, yang memiliki potensi luar biasa sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan, harus dikelola dengan hati-hati dan sesuai dengan standar internasional yang ditetapkan oleh UNESCO.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement