Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Saham Pusing, Ketegangan Iran-Israel Bikin Bursa Eropa Anjlok

Investor Saham Pusing, Ketegangan Iran-Israel Bikin Bursa Eropa Anjlok Kredit Foto: Flickr/European Parliament
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Eropa melemah tajam pada perdagangan Selasa (18/6). Hal ini menyusul sentimen pasar yang tertekan oleh meningkatnya konflik antara Iran dan Israel.

Dilansir dari Reuters, Rabu (19/6), Indeks Stoxx 600 turun 0,8% ke 542,26. Ia mendekati posisi terendah dalam satu bulan. Buruknya sentimen pasar dipicu oleh serangan dari Israel ke Tehran.

Baca Juga: Trump Sinyalkan Lanjutnya Perang Israel-Iran, Ungkit 'Kejutan' Besar

Serangan tersebut memicu memicu konfrontasi udara dalam wilayah yang kaya minyak. Meskipun belum ada gangguan nyata terhadap pasokan energi, kekhawatiran atas kemungkinan eskalasi memicu volatilitas pasar.

Di tengah ketidakpastian, sektor energi mencatat kinerja positif seiring naiknya harga minyak, mendorong sektor tersebut ke level tertinggi dalam hampir tiga bulan. Selain energi, hanya sektor properti yang juga berada di zona hijau.

“Pertanyaan terbesar adalah apa yang akan terjadi di Selat Hormuz. Jika terjadi penutupan, dampaknya terhadap harga minyak akan signifikan,” kata Kepala Divisi Saham Mandatum Asset Management, Jukka Jarvela.

Pasar juga tengah menanti keputusan kebijakan moneter dari Federal Reserve Amerika Serikat (AS). Para pengambil kebijakan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap, namun gejolak geopolitik menjadi perhatian tambahan bagi investor yang sudah menghadapi ketidakpastian dari kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Jarvela juga menyoroti bagaimana zona euro diam-diam mendapat aliran dana masuk karena investor melakukan rotasi keluar dari aset-aset AS.

“Kami melihat tren ini akan berlanjut karena pergeseran struktural dan kebijakan di kawasan Eropa,” ujarnya.

Baca Juga: Update Soal Akuisisi TikTok, Begini Kata Trump

Di sisi lain, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan masih menargetkan tercapainya kesepakatan dagang sebelum batas waktu 9 Juli untuk mencegah diberlakukannya tarif baru oleh Trump.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: