Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Melemah, Pasar Saham Waspada Hadapi Konflik Iran-Israel dan Ketidakpastian Ekonomi

Wall Street Melemah, Pasar Saham Waspada Hadapi Konflik Iran-Israel dan Ketidakpastian Ekonomi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup dengan pelemahan pada perdagangan Selasa (17/6). Hal ini tidak terlepas dari ketidakpastian ekonomi hingga konflik yang terus berkecamuk antara Iran dan Israel.

Dilansir dari Reuters, Rabu (18/6), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Saham Amerika Serikat:

  • Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA): Turun 0,70% menjadi 42.215,80.
  • S&P 500 (SPX): Melemah 0,84% ke 5.982,72,
  • Nasdaq Composite (IXIC): Turun 0,91% ke 19.521,09.

AS mengonfirmasi pengiriman tambahan jet tempur serta memperpanjang masa penempatan beberapa pesawat tempur lainnya di Timur Tengah. Tindakan ini diambil di tengah meningkatnya konflik antara Iran dan Israel.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump juga meningkatkan tensi dengan menyerukan penyerahan tanpa syarat soal nuklir dari Iran.

“Kita berada dalam periode di mana visibilitas pasar sangat rendah, ketidakpastian tinggi, dan tembok kekhawatiran sedang dibangun,” ujar Kepala Strategi Ekuitas U.S. Bank Wealth Management, Terry Sandven.

Selain konflik, investor juga menantikan kejelasan terkait sejumlah isu penting seperti tarif baru yang direncanakan Trump, rencana aturan pemotongan pajak, serta arah kebijakan suku bunga dari Federal Reserve The Fed).

Bank sentral itu dijadwalkan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya pada Rabu (18/6). Pasar memperkirakan mereka tidak akan mengubah suku bunga, yang saat ini berada di kisaran 4,25%–4,50%.

Sandven memperkirakan pasar akan bergerak sideways dalam jangka pendek hingga ada kepastian lebih lanjut, meskipun ia menilai bahwa fundamental seperti laporan keuangan emiten masih akan mendukung kinerja saham ke depan.

Baca Juga: Trump Kecewa, Sebut Uni Eropa Belum Tawarkan Kesepakatan Adil ke AS

Sementara itu, data ekonomi terbaru menunjukkan penjualan ritel turun lebih besar dari perkiraan pada Mei, dan produksi industri hanya mencatatkan kenaikan tipis, yang menambah beban sentimen negatif dalam pasar saham dari AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: