BEI Putuskan Gembok Saham TOBA dan MGLV, Ada Apa?

Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengambil langkah tegas demi menjaga kestabilan pasar. Dua saham, yakni PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dan PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV), resmi dihentikan sementara perdagangannya per Rabu, 18 Juni 2025. Keputusan ini diambil menyusul lonjakan harga yang terbilang ekstrem dalam waktu singkat.

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) pada tanggal 18 Juni 2025," jelas Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono.

Baca Juga: Meroket hingga 255 Persen, Perdagangan Saham CBRE Disetop Sementara oleh BEI

Pada perdagangan terakhir, Selasa (17/6), saham ini ditutup naik 3,93% ke level Rp925. TOBA juga tercatat melesat 32,14% dalam sepekan dan meroket 95,07% sepanjang sebulan.

Penghentian sementara untuk saham TOBA diberlakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuannya tak lain untuk memberi waktu bagi investor agar bisa menganalisis kondisi pasar secara lebih objektif dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia.

Tak hanya TOBA, saham MGLV juga mengalami nasib serupa. "Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) dan sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I tanggal 18 Juni 2025 sampai dengan pengumuman Bursa lebih lanjut," imbuh Yulianto.

Baca Juga: Harga Melejit Tak Wajar, Saham TMPO dan ARCI Masuk Pantauan

Saham MGLV sendiri ditutup naik signifikan sebesar 9,52% ke Rp276. Dalam rentang sepekan, saham ini telah melonjak 22,12% dan dalam satu bulan terakhir melesat hingga 81,58%.

BEI pun menegaskan pentingnya keterbukaan informasi dalam menghadapi dinamika harga yang tidak wajar. "Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," tutup Yulianto.