Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Bank Indonesia (BI), mencatat telah menyalurkan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) sebesar Rp372 triliun hingga minggu kedua Juni 2025. Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan insentif likuiditas makroprudensial untuk mendorong kredit atau pembiayaan ke sektor-sektor prioritas.
“KLM disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp164 triliun, bank BUSN sebesar Rp166,4 triliun, BPD sebesar Rp36 triliun, dan KCBA sebesar Rp5,6 triliun,” kata Perry dalam konferensi pers virtual dari Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Baca Juga: Tak Kunjung Turun, BI Desak Perbankan Segera Pangkas Suku Bunga Kredit
Lebih lanjut, Perry mengatakan ketahanan perbankan tetap kuat mendukung stabilitas sistem keuangan. Kondisi likuiditas perbankan memadai, permodalan terjaga pada level tinggi dan risiko kredit rendah.
Sementara itu, kredit pada Mei 2025 tumbuh sebesar 8,43% (yoy), lebih rendah dari 8,88% (yoy) pada April 2025.
Ia mengatakan, likuiditas perbankan yang tetap memadai tecermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 24,98% pada Mei 2025. Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada April 2025 tetap tinggi sebesar 25,41% sehingga masih mampu untuk menyerap risiko.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) perbankan tercatat rendah, sebesar 2,24% (bruto) dan 0,83% (neto) pada April 2025.
Baca Juga: Kredit Perbankan Mei 2025 Melambat, BI Tetap Optimistis
Bank Indonesia turut memprakirakan pertumbuhan kredit perbankan pada 2025 akan berada pada kisaran 8-11%.
“Ke depan, Bank Indonesia akan terus mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan yang didukung oleh perluasan sumber pendanaan, serta memperkuat sinergi dengan Pemerintah, otoritas keuangan, Kementerian/Lembaga, perbankan, dan pelaku usaha,” urainya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement