Kredit Foto: Freepik
Harga Bitcoinbertahan stabil dalam kisaran US$104.200 di Kamis (19/6). Hal tersebut terjadi menyusul keputusan penahanan suku bunga 4,25%–4,50% dari Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Coindesk, The Fed mempertahankan ekspektasi bahwa suku bunga akan turun menjadi 3,9% di 2025. Hal itu setara dengan dua kali pemotongan masing-masing 25 basis poin.
Baca Juga: Lancarkan Perang Digital, Israel Sasar Bitcoin-Dogecoin Iran
Proyeksi ini sama dengan yang dirilis Maret. Namun, bank sentral kini memperkirakan penurunan suku bunga yang lebih sedikit dalam jangka panjang, yakni ke 3,6% pada 2026 dan 3,4% pada 2027.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi diprediksi lebih lemah, dengan pendapatan domestik bruto tahun ini diproyeksikan hanya naik 1,4%. Sementara itu, inflasi indeks pengeluaran pribadi dan inflasi inti indeks pengeluaran pribadi masing-masing diperkirakan mencapai 3% dan 3,1%.
Tingkat pengangguran juga diprediksi meningkat ke 4,5%, baik untuk tahun ini maupun 2026. Capaian tersebut naik jika dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya di 4,4% dan 4,3%.
“The Fed menunjukkan tren tekanan stagflasi—pertumbuhan ekonomi melambat, tapi inflasi dan pengangguran tetap tinggi,” kata Pakar Investasi Kripto 21Shares, David Hernandez.
Hernandez menambahkan bahwa dalam kondisi seperti ini, aset tradisional dan mata uang fiat cenderung kehilangan nilai, sementara bitcoin justru menarik perhatian karena sifatnya yang langka, lintas batas, dan tidak terikat pada performa ekonomi dari AS.
Baca Juga: UU GENIUS Disahkan Rezim Trump, Stablecoin Bakal Dianggap Setara Uang Tunai
“Modal baru akan mencari aset yang mampu menjadi penyimpan nilai dan memiliki potensi pertumbuhan—dan banyak yang akhirnya melirik langsung ke bitcoin,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement