Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Stagnan, Investor Saham Soroti Pernyataan Jerome Powell Soal Inflasi dan Tarif Trump

Wall Street Stagnan, Investor Saham Soroti Pernyataan Jerome Powell Soal Inflasi dan Tarif Trump Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Amerika Serikat (Wall Street) ditutup nyaris mendatar pada Rabu (18/6). Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell memperingatkan bahwa inflasi harga barang kemungkinan akan meningkat selama musim panas akibat dampak lanjutan dari tarif impor dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dilansir dariĀ Reuters, Kamis (19/6), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Saham Amerika Serikat:

  • Dow Jones Industrial Average (DJIA): Turun 0,10% ke 42.171,66.
  • S&P 500 (SPX): Melemah tipis 0,03% ke 5.980,87.
  • Nasdaq Composite (IXIC): Menguat 0,13% ke 19.546,27.

Federal Reserve, sesuai ekspektasi, mempertahankan suku bunga acuannya dalam kisaran 4,25%-4,50%. Dalam proyeksinya, sebagian besar pembuat kebijakan masih memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini, namun semakin banyak anggota yang memperkirakan tidak akan ada penurunan suku bunga sama sekali.

Selain itu, bank sentral juga memperlambat ekspektasi pemangkasan menjadi masing-masing 0,25% pada tahun 2026 dan 2027.

"Powell cukup jelas menyatakan bahwa kebijakan moneter tidak akan berubah sampai mereka benar-benar memahami dampak tarif terhadap inflasi," ujar Kepala Ekonom Pasar Spartan Capital Securities, Peter Cardillo.

Di sisi lain, investor juga terus mencermati perkembangan di Timur Tengah. Ketegangan Iran dan Israel terus berlanjut, dengan kekhawatiran meningkat atas kemungkinan keterlibatan militer langsung dari AS.

Baca Juga: Trump Ngaku Kesabarannya Mulai Habis, Bakal Serang Iran Bareng Israel?

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menolak tegas tuntutan untuk menyerah tanpa syarat. Adapun Trump menyatakan kesabarannya sudah habis, namun belum menjelaskan langkah selanjutnya yang akan diambil Washington.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: