
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto berkomitmen mendorong transformasi besar-besaran pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai bagian dari strategi utama untuk mengejar target ambisius pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
Komitmen ini disampaikan oleh Deputi Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Noudhy Valdryno, dalam diskusi publik bertajuk Lapangan Kerja, UMKM, dan Kemandirian Ekonomi Indonesia yang digelar di Jakarta, Sabtu (21/6).
"Presiden ingin ekonomi Indonesia tumbuh 8 persen. Tapi ini tidak mungkin dicapai hanya dari satu sektor," ujar Ryno. Ia menjelaskan bahwa ada tiga jalur utama yang harus digarap secara bersamaan: penguatan perusahaan besar lokal, peningkatan investasi asing di berbagai sektor, dan transformasi UMKM agar naik kelas.
Menurutnya, peran UMKM tidak bisa lagi dipandang sebagai pelengkap. Jika Indonesia ingin tumbuh lebih cepat, maka UMKM harus bergerak ke level yang lebih tinggi. "UMKM kita tidak bisa stagnan. Tidak semua akan menjadi perusahaan besar, tapi setiap tahun harus ada yang naik kelas dan yang baru tumbuh," tambahnya.
Baca Juga: Kemitraan Strategis IWIP dan UMKM Capai Rp3,5 Triliun Sejak 2021
Ryno menegaskan bahwa upaya ini memerlukan sinergi lintas kementerian dan sektor, termasuk keterlibatan aktif dari Kementerian Ketenagakerjaan. Presiden, katanya, ingin pertumbuhan ekonomi tidak hanya terpusat di kota besar, tetapi juga merata hingga ke desa dan kelurahan. "Lapangan kerja dan kesempatan harus dibuka untuk semua wilayah. Ini bukan hanya tentang angka, tapi soal keadilan ekonomi," ujarnya.
Ia juga menyoroti bahwa infrastruktur dan akses pembiayaan saja tidak cukup untuk mendorong UMKM berkembang. Kunci utamanya terletak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. “Semua gagasan Presiden bermuara pada peningkatan kapasitas SDM. Tanpa pemahaman soal keuangan, strategi bisnis, dan pengembangan usaha, UMKM tidak akan mampu naik kelas—ini bukan cuma soal marketing,” tegasnya.
Baca Juga: Mengenal Kontribusi Besar Industri Sawit Terhadap Distribusi Perekonomian Dunia
Baca Juga: Sektor Industri Perkebunan Sawit Adalah Sektor yang Inklusif, Bukan Eksklusif!
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas komunikasi strategis pemerintahan, PCO memastikan bahwa visi dan agenda besar ini terus dikomunikasikan secara luas kepada publik. Harapannya, strategi lintas sektor ini bisa dipahami dan didukung oleh seluruh lapisan masyarakat, demi mewujudkan ekonomi yang lebih inklusif, mandiri, dan berdaya saing tinggi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah
Tag Terkait:
Advertisement