Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tarif hingga Perang, Bursa Saham Eropa Dibayangi Keputusan Trump

Tarif hingga Perang, Bursa Saham Eropa Dibayangi Keputusan Trump Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Eropa menghentikan penurunan tiga hari beruntun dan ditutup menguat tipis pada Jumat (20/6). Hal ini seiring meredanya kekhawatiran investor menyusul belum terlihatnya keseriusan dari Amerika Serikat (AS) di Israel-Iran.

Dilansir dari Reuters, Senin (22/6),  Indeks Stoxx 600 Eropa ditutup naik 0,1% ke level 536,53. Kenaikan pasar saham terjadi saat konflik udara memasuki pekan kedua untuk Israel-Iran.

Baca Juga: Didukung ModalSaham, PT Kendi Gentong Berlian Bangun Pabrik Baru untuk Fabrikasi Mesin Industri

Uni Eropa terus mendorong kedua belah pihak untuk kembali ke meja perundingan. Hal ini salah satunya diwujudkan dengan pembicaraan diplomatik antara mereka dengan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi di Jenewa, Swiss.

Adapun Gedung Putih mengisyaratkan bahwa pihaknya akan mengambil keputusan dalam dua minggu ke depan terkait dukungan militer terhadap Israel. Namun baru-baru ini, mereka telah melakukan serangan ke fasilitas nuklir dari Iran.

Meski mencatat kenaikan harian, pasar saham euro tetap mencatat penurunan mingguan kedua berturut-turut, karena kekhawatiran investor masih tinggi terkait potensi dampak global dari ketegangan di Timur Tengah.

"Ketidakpastian seputar konflik meningkatkan risiko naiknya harga energi," kata Ekonom Senior Eropa Capital Economics, Franziska Palmas.

Bank Sentral Eropa (ECB) menurutnya bisa dipengaruhi lonjakan harga energi. Mereka dapat menahan suku bunga di level saat ini, dan menunda rencana pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

Sementara itu, batas waktu negosiasi perdagangan yang semakin dekat belum menunjukkan kemajuan berarti. Uni Eropa dan Inggris telah mencapai kesepakatan formal.

Baca Juga: BEI Siap Ungkap Kode Domisili Investor, Transparansi Pasar Saham Meningkat

Namun Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen masih berharap tercapai kesepakatan lebih luas dengan AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: