Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Eropa Turun, Investor Saham Cemas Soal Potensi Serangan Balasan Iran

Bursa Eropa Turun, Investor Saham Cemas Soal Potensi Serangan Balasan Iran Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Eropa ditutup melemah pada perdagangan Senin (23/6). Hal ini dipicu kekhawatiran investor terhadap potensi serangan balasan dari Iran. Diketahui, Amerika Serikat (AS) telah menyerang fasilitas nuklir dari negara tersebut di Timur Tengah.

Dilansir dari Reuters, Selasa (24/6), Indeks Stoxx 600 ditutup turun 0,3% ke 535,03. Hal ini terjadi setelah bursa sempat menyentuh titik terendahnya dalam lebih dari satu bulan selama sesi perdagangan.

Baca Juga: Kebijakan Tarif Malah Untungkan China di Pasar Eropa

Iran dilaporkan kemungkinan akan segera melancarkan serangan terhadap pasukan dari Amerika Serikat di Timur Tengah. Hal ini terjadi meskipun pejabat kedua pihak masih berupaya menempuh jalur diplomatik guna mencegah konflik lebih lanjut.

Tehran geram dengan serangan yang dilancarkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Iran bahkan menyebut sang presiden sebagai sosok penjudi yang mempertaruhkan stabilitas kawasan dari Timur Tengah.

"Serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir mungkin berhasil mencegah musuhnya menjadi negara bersenjata nuklir," kata Kepala Investasi The Bahnsen Group, David Bahnsen.

"Namun, masih ada banyak risiko volatilitas jangka pendek akibat ketidakpastian dari kemungkinan serangan balasan Iran atau konflik yang berlarut-larut," tambahnya.

Pasar pun diliputi kecemasan dengan kemungkinan penutupan dari Selat Hormuz. Penutupan selat tersebut dapat mengguncang pasar energi global secara signifikan.

Di sisi lain, Jerman mengungkapkan bahwa pihaknya akan meningkatkan belanja pertahanan menjadi 3,5% di 2029. Ia akan didanai melalui program pinjaman senilai hampir €400 miliar.

Sementara itu, perang tarif juga menjadi sorotan jelang deadline tenggat yang akan berakhir dan belum ada kemajuan berarti dalam perundingan dagang, kecuali kesepakatan formal antara Amerika Serikat dan Inggris.

Baca Juga: Warga Eropa Malah Dukung Iran, Tuding NATO Biang Kerok Perang

Dari sisi data ekonomi, ekonomi zona euro stagnan selama dua bulan berturut-turut pada Juni. Hal itu diikuti dengan sektor jasa yang menunjukkan sedikit perbaikan, sementara sektor manufaktur tetap terpuruk.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: