Kredit Foto: Setpres
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dalam beberapa tahun ke depan, dengan fokus utama pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan produktivitas, dan pemanfaatan bonus demografi.
“Pertemuan ini bukan sekadar bentuk diplomasi, melainkan sinyal atas adanya visi dan tujuan yang sama, serta kepercayaan dan keyakinan untuk memperkuat kemitraan yang telah terjalin lama antara Indonesia dan Belanda,” jelasnya.
Sebagai Menko yang membawahi lima kementerian teknis di bidang agraria dan tata ruang, pekerjaan umum, perumahan, transportasi, dan transmigrasi, Menko AHY menekankan empat fokus pembangunan infrastruktur Indonesia ke depan: pertama, infrastruktur untuk ketahanan pangan, energi, dan air; kedua, infrastruktur konektivitas untuk menekan biaya logistik, terutama di kawasan timur Indonesia; ketiga, infrastruktur perumahan dan permukiman berkelanjutan; dan keempat, infrastruktur untuk ketahanan iklim.
Menutup pertemuan, Menko AHY menyambut baik penandatanganan sejumlah Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan dalam forum ini, sebagai wujud keseriusan pelaku usaha kedua negara dalam mempererat kemitraan.
“Saya percaya setiap tanda tangan hari ini bukan sekadar dokumen, melainkan juga komitmen nyata terhadap masa depan kita bersama. Mari kita terus melangkah maju, sebagai mitra pembangunan, katalis inovasi, dan para pembawa harapan akan masa depan yang lebih baik,” pungkas Menko AHY.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement