Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Bertahun-tahun Jual Mobil Baru Tapi Seolah-olah Bekas, Dituding Merusak Industri

China Bertahun-tahun Jual Mobil Baru Tapi Seolah-olah Bekas, Dituding Merusak Industri Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Laporan dari Carcroops menyebut 90 persen mobil bekas yang terjual di China tahun lalu sebenarnya masih baru.

Dengan cara itu, China dituding telah merusak industri otomotif global. Tak hanya itu, laporan terbaru juga menyeret China telah menggelembungkan angka penjualannya dan mengabaikan norma perdagangan global dengan menjual kendaraan baru ke luar negeri sebagai mobil "bekas" tanpa jarak tempuh.

Pemerintah daerah yang ingin mencapai target ekonomi Beijing tampaknya mendukung praktik tersebut, sementara Partai Komunis Tiongkok mengutuknya.

Strategi ini memungkinkan produsen mobil Tiongkok untuk mencatatkan penjualan, membersihkan inventaris dalam negeri, dan menghindari hambatan perdagangan sekaligus.

Lupakan masalah penjualan mobil baru ke tempat-tempat seperti Rusia, Asia Tengah, dan Timur Tengah; mengekspornya sebagai "bekas" akan menyelesaikan masalah tersebut.

"Ini adalah hasil dari perang harga hampir empat tahun yang telah membuat perusahaan putus asa untuk membukukan penjualan sebanyak mungkin," kata Tu Le, pendiri konsultan Sino Auto Insights yang berbasis di Michigan.

Kutipan itu dan lebih banyak kutipan seperti itu berasal dari laporan Reuters yang merinci operasi tersebut.

Meskipun praktik ini telah berlangsung selama bertahun-tahun, baru pada bulan Mei 2025 seorang eksekutif otomotif Tiongkok, Wei Jianjun, mengeluhkannya secara terbuka.

Jianjun menilai situasi tersebut berpotensi menyebabkan krisis dalam industri tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: