Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KKP Revitalisasi 20.413 Hektare Tambak di Jawa Barat, Targetkan Produksi 1,18 Juta Ton Ikan Nila Salin

KKP Revitalisasi 20.413 Hektare Tambak di Jawa Barat, Targetkan Produksi 1,18 Juta Ton Ikan Nila Salin Kredit Foto: KKP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjalin kerja sama strategis dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan empat pemerintah kabupaten untuk merevitalisasi 20.413,25 hektare tambak di kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat. 

Program ini mencakup wilayah Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu, dengan fokus pada pengembangan ikan nila salin sebagai komoditas unggulan. Komoditas ikan nila salin dipilih karena ketahanannya terhadap penyakit dan pertumbuhan yang cepat. Peluang pasarnya pun luas, baik domestik maupun ekspor.

Kerja sama ini diresmikan melalui penandatanganan Nota Kesepakatan tentang Sinergi Pengelolaan Kelautan dan Perikanan Berbasis Ekonomi Biru oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Jakarta, Rabu (25/6). 

"Kita ingin menjadi negara yang kuat di bidang (perikanan) untuk penyediaan pangan khususnya protein. Saya yakin program revitalisasi yang kita mulai di Jabar, bisa berjalan dengan baik," tegas Menteri Trenggono.

Baca Juga: Penjualan Pulau Dilarang, KKP Ungkap yang Dibolehkan

Revitalisasi tambak dilakukan melalui skema Kawasan Hutan untuk Ketahanan Pangan (KHKP) dengan sebaran sebagai berikut:

  • Kabupaten Bekasi: 8.188,49 hektare (Kec. Babelan, Cabangbungin, Muaragembong, Tarumajaya)
  • Kabupaten Karawang: 6.979,51 hektare (Kec. Batujaya, Cibuaya, Cilamaya Wetan, Pakisjaya, Tirtajaya)
  • Kabupaten Subang: 2.369,76 hektare (Kec. Blanakan, Legonkulon, Pusakanagara, Sukasari)
  • Kabupaten Indramayu: 2.875,48 hektare (Kec. Cantigi, Kandanghaur, Losarang, Pasekan, Sindang)

KKP menargetkan peningkatan produktivitas tambak dari 0,6 ton/hektare/tahun menjadi 144 ton/hektare/tahun. Dengan luas lahan revitalisasi, estimasi produksi mencapai 1,18 juta ton senilai Rp30,65 triliun. Program ini diproyeksikan menciptakan lapangan kerja bagi 119.100 orang di sektor hulu-hilir.

"Ini akan menyerap banyak tenaga kerja, dan diutamakan untuk masyarakat Jawa Barat. Insya Allah akan menciptakan lapangan kerja baru dan harapan baru bagi mereka," ujar Trenggono.

Gubernur Dedi Mulyadi menyambut positif program ini, menyebut langkah KKP di bawah Trenggono telah membawa transformasi signifikan di sektor kelautan dan perikanan.

"Pak Menteri sudah melakukan perubahan-perubahan yang signifikan, inovasi-inovasi dalam pengelolaan kelautan dan perikanan Indonesia. Hari ini kemakmuran rakyat Jabar terbantu dengan kebijakan Presiden Prabowo yang dilaksanakan secara teknis oleh Bapak Menteri melalui program revitalisasi. Mudah-mudahan MoU ini menuju Jawa Barat istimewa dan Indonesia semakin maju," ungkap Dedi.

Baca Juga: KKP Berhasil Selamatkan Kerugian Negara Rp1.035 Triliun dari Pencurian Ikan

Selain itu, Ditjen Perikanan Budidaya KKP juga menandatangani nota kesepakatan terpisah dengan empat kabupaten terkait. Kolaborasi KKP-Pemda Jabar mencakup:

  • Peningkatan produksi komoditas unggulan perikanan budidaya
  • Pengembangan teknologi budidaya perikanan
  • Pemberdayaan masyarakat pesisir
  • Penguatan konservasi, pengolahan, pemasaran, dan pengawasan sumber daya kelautan
  • Pertukaran data dan peningkatan kapasitas SDM

Program ini menjadi bagian dari implementasi Ekonomi Biru KKP, yang bertujuan mengoptimalkan potensi perikanan berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Dengan revitalisasi tambak Pantura, Jawa Barat diproyeksikan menjadi pusat produksi perikanan budidaya yang berkontribusi signifikan bagi ketahanan pangan nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: