- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Subsidi Listrik 2025 Diproyeksi Bengkak Jadi Rp90,32 Triliun, Ini Penyebab Utamanya!
Kredit Foto: Kementerian ESDM
Pemerintah memproyeksikan subsidi listrik tahun 2025 akan membengkak menjadi Rp90,32 triliun, melampaui alokasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang telah ditetapkan sebesar Rp87,72 triliun.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P. Hutajulu, menyampaikan bahwa kenaikan proyeksi tersebut disebabkan oleh fluktuasi harga minyak mentah atau Indonesian Crude Price (ICP), nilai tukar rupiah, dan inflasi.
“Outlook-nya Rp90,32 triliun. Nah, ada hal yang mendasari Bapak-Ibu sekalian, terutama yang kurs dan ICP ini sangat volatile yang tidak bisa kita kendalikan. Bapak-Ibu bisa melihat dari (kurs) Rp14.000 kemudian di Rp15.000, Rp16.000, jadi ada peningkatan daripada subsidi, kemudian ICP-nya juga demikian ada volatile-nya,” ujar Jisman dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Senin (30/6/2025).
Per Mei 2025, realisasi subsidi listrik telah mencapai Rp35 triliun. Sebagian besar subsidi diserap oleh kelompok pelanggan rumah tangga berdaya 450 VA dan 900 VA kategori tidak mampu, yang masing-masing berjumlah 24,75 juta dan 10,49 juta pelanggan dari total 85,4 juta pelanggan rumah tangga di Indonesia.
Jisman menjelaskan, kelompok pelanggan rumah tangga ini menyerap 64,41% dari total subsidi listrik tahun ini. Sisanya dialokasikan kepada sektor usaha mikro seperti bisnis kecil, industri kecil, serta sektor sosial, antara lain rumah sakit, masjid, dan panti asuhan.
“Porsi subsidi listrik rumah tangga tadi sudah saya sebutkan, sekitar 67,5% di 2024. Dan sedikit menurun di APBN target kita 64,1%,” jelasnya.
Baca Juga: Ternyata Inilah Alasan Tarif Listrik Tak Dinaikkan Prabowo
Subsidi listrik tercatat terus meningkat dalam lima tahun terakhir, seiring tekanan harga energi global dan depresiasi rupiah. Berdasarkan data Kementerian ESDM, subsidi listrik pada 2020 sebesar Rp48 triliun. Angka ini naik menjadi hampir Rp50 triliun di 2021, kemudian Rp59 triliun pada 2022, dan mencapai lebih dari Rp68 triliun di 2023. Pada 2024, subsidi menyentuh Rp77 triliun.
“Nah ini perkembangan dari tahun ke tahun untuk subsidi listrik mulai dari 2020 sampai 2025. Di 2020 kita sekitar Rp48 triliun, naik lagi 2021 hampir Rp50 triliun, 2022 hampir Rp59 triliun, 2023 Rp68 triliun lebih, 2024 Rp77 triliun. Nah target di 2025 sesuai dengan APBN yang kita sudah sepakati Bapak-Ibu sekalian Rp87,72 triliun,” tutup Jisman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement