Bank Amar Dukung Industri Perfilman Indonesia, Jadi Mitra Utama Jaff Market 2025

PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) memperkuat komitmennya terhadap sektor ekonomi kreatif dengan menjadi mitra utama Jaff Market 2025. Langkah tersebut menjadi titik baru pihaknya dalam mendukung industri perfilman nasional.
Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian menyebut bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mendekatkan teknologi finansial dengan ekosistem kreatif, sekaligus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan industri film Indonesia yang dinilai strategis.
Baca Juga: Tertinggi Sepanjang Sejarah! Bank Amar Raup Laba Bersih Rp67,5 Miliar di Kuartal I 2025
“Keterlibatan kami dalam sektor ini bukan semata soal ekspansi layanan, tapi bagian dari komitmen kami untuk mendekatkan teknologi finansial dengan ekosistem kreatif secara utuh,” ujar Tulsian, dilansir Jumat (4/7).
Vishal menambahkan bahwa industri perfilman memiliki potensi pertumbuhan yang besar, namun masih minim perhatian dari sektor keuangan. Padahal, sektor ini mampu menjadi pilar penting dalam perekonomian kreatif jika dikelola dengan dukungan yang tepat, termasuk dari perbankan digital.
Saat ini, industri film nasional mencatat pertumbuhan positif dan menjadi salah satu pasar film terbesar di dunia, dengan tingginya minat masyarakat terhadap karya-karya lokal.
Meski demikian, tantangan struktural seperti ritme kerja berbasis proyek, ketergantungan pada kekayaan intelektual, serta kebutuhan infrastruktur pendukung membuat sektor ini memerlukan pendekatan yang berbeda dari industri konvensional.
"Kami percaya, pertumbuhan industri seperti film akan jauh lebih berkelanjutan jika didukung oleh sistem yang memahami ritme kerjanya,” ujar Tulsian.
Amar Bank melalui kemitraan ini berupaya untuk menjalin dialog langsung dengan pelaku industri, guna memetakan kebutuhan nyata yang ada di lapangan. Fokusnya adalah menciptakan ekosistem pendukung yang adaptif melalui inovasi berbasis teknologi dan data.
“Ini bukan hanya soal pembiayaan. Ini tentang membangun sistem yang memahami industri kreatif, ritmenya, tantangannya, dan peluangnya,” jelas Vishal.
Amar Bank kini mulai menempatkan ekonomi kreatif sebagai area fokus strategis, dengan mengedepankan pemanfaatan data, pendekatan kolaboratif, serta solusi digital yang disesuaikan dengan karakteristik sektor kreatif.
Amar Bank dengan ini menegaskan bahwa kontribusi perbankan terhadap ekonomi kreatif tidak harus seragam. Yang dibutuhkan adalah pendekatan yang relevan, fleksibel, dan tumbuh bersama pelaku industri.
Baca Juga: Dapat Restu, Bank Amar Siap Gelontorkan Dividen Tunai Rp95,47 Miliar
“Kami ingin tumbuh bersama industri kreatif Indonesia. Dengan pendekatan berbasis pemahaman, teknologi, dan semangat kolaborasi, kami yakin bisa menjadi mitra strategis bagi sektor ini,” tutur Vishal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement