Lawan Tengkulak! PGN Dorong Petani Karet Gunakan Aplikasi Digital
Kredit Foto: Pertamina
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggandeng perusahaan rintisan atau startup agribisnis digital, Taniyuk, untuk memfasilitasi digitalisasi petani karet di Desa Pagar Dewa, Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman, mengatakan kolaborasi tersebut merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung kesejahteraan petani secara berkelanjutan dengan mendorong transformasi digital di sektor pertanian.
Kolaborasi ini melibatkan Koperasi Padetra Artomulyo, yang menjadi kelembagaan utama petani karet di wilayah tersebut. PGN mendorong koperasi tersebut untuk menjadi stasiun lateks pertama di Kabupaten Muara Enim yang terhubung langsung dengan industri melalui teknologi digital.
Baca Juga: PGN Area Medan Hadirkan Edukasi Kreatif, Gandeng Influencer untuk Tingkatkan Layanan Pelanggan
“TaniyukApp memungkinkan petani mencatat hasil panen lateks cair langsung dari ponsel mereka. Pencatatan hasil panen lateks dikolektifkan pada satu gawai yaitu milik bendahara Koperasi Padetra Artomulyo,” ujar Fajriyah dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (10/7/2025).
Fajriyah mengatakan, hasil panen yang ditimbang di koperasi akan direkam secara digital, lalu ditentukan harganya berdasarkan kualitas Dry Rubber Content (DRC%). Setelah penimbangan dan data diterima industri (off-taker) melalui TaniyukApp, petani akan menerima notifikasi transaksi, serta dapat mencairkan pembayaran melalui mitra Laku Pandai atau transfer bank.
Sebelumnya, petani di Desa Pagar Dewa hanya menjual karet beku (lump) dengan harga fluktuatif dan tergantung pada tengkulak. Kondisi ini membuat posisi tawar petani lemah dan sistem penimbangan kerap tidak akurat.
Baca Juga: Perkuat Ketahanan Energi, PGN dan Mubadala Energy Jajaki Potensi Pasokan Gas Blok Andaman
Melalui inisiatif ini, koperasi tidak hanya menjadi lokasi penimbangan, tetapi juga simpul utama yang menghubungkan petani dengan industri secara langsung dan transparan.
“Kami percaya, melalui peran kelembagaan seperti koperasi, petani bisa naik kelas. Bukan sekadar menjual hasil panen, tetapi membangun sistem yang adil, transparan, dan berkelanjutan,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement