Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bayangi Fungsi Emas, Harga Bitcoin Sentuh US$123.000

Bayangi Fungsi Emas, Harga Bitcoin Sentuh US$123.000 Kredit Foto: Kliring Berjangka Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga bitcoin melonjak ke rekor tertinggi sepanjang masa ke US$123.000 di Senin (14/7). Hal ini seiring pergerakan investor yang tengah mencari peluang investasi di tengah menguatnya ketidakpastian global.

Dilansir dari Coindesk, Selasa (15/7), bitcoin sejak awal tahun ini telah mencatatkan kenaikan sekitar 30%. Kinerja tersebut menjadikan bitcoin sebagai aset dengan performa terbaik tahun ini, bahkan mengungguli emas yang naik sekitar 27%.

Baca Juga: ETF BlackRock Cetak Rekor, Harga Bitcoin Sentuh US$119.200

Kepala Strategi Pasar Creative Planning, Charlie Bilello menyebut bahwa  bitcoin dan emas kini menduduki dua posisi teratas dalam kinerja aset 2025.

“Kami belum pernah melihat bitcoin dan emas berada di posisi satu dan dua untuk kinerja tahunan dalam kalender mana pun,” ujarnya.

Namun Bilello memperingatkan bahwa dominasi dua aset yang dianggap kurang produktif ini dapat menjadi sinyal kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi global, bukan cerminan dari kepercayaan terhadap pertumbuhan ekonomi riil.

“Ketika bitcoin dan emas memimpin, sering kali itu menandakan kecemasan pasar atau kondisi krisis, bukan optimisme,” tegasnya.

Kondisi ini disebut berpotensi mengganggu alokasi modal ke sektor produktif, yang idealnya mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurut Bilello, distorsi ini muncul karena biaya modal yang tidak mencerminkan kondisi pasar secara alami, yang dipengaruhi oleh kebijakan fiskal dan moneter.

Di sisi lain, indeks dolar selama tahun ini telah melemah sekitar 11%. Penurunan ini terjadi di tengah penundaan beberapa kebijakan tarif, ketidakpastian dalam perundingan dagang, dan eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Juga: Model Bisnis Kripto hingga Open Finance Masuk Sandbox OJK

Kombinasi faktor tersebut menyoroti lanskap keuangan global yang semakin dipengaruhi oleh ketidakpastian geopolitik, tekanan fiskal, dan pergeseran minat investor ke aset lindung nilai seperti bitcoin dan emas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: