Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri LH Dorong IWIP Jadi Pelopor Industri Nikel Hijau di Indonesia

Menteri LH Dorong IWIP Jadi Pelopor Industri Nikel Hijau di Indonesia Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, mendorong Kawasan Industri Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) untuk dapat menjadi pelopor dalam pengembangan industri nikel hijau di Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan dalam kunjungan kerja Menteri Hanif ke kawasan industri Weda Bay di Halmahera Tengah, Maluku Utara, pada 11–12 Juli 2025. Kunjungan ini merupakan bagian dari pembinaan Kementerian Lingkungan Hidup kepada pelaku industri pertambangan dan pengolahan nikel, dengan tujuan memperkuat pengelolaan lingkungan di kawasan yang terletak di ekoregion sensitif.

Hanif menekankan pentingnya penguatan tata kelola lingkungan dalam seluruh aktivitas industri nikel, yang saat ini memegang peranan penting dalam rantai pasok transisi energi global.

Baca Juga: IWIP Genjot Pengembangan SDM Muda Demi Hilirisasi Nikel Nasional

“Kami percaya industri nikel dapat menjadi salah satu sektor yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan pengurangan emisi gas rumah kaca,” ujar Hanif dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (16/7/2025).

Presiden Direktur PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Kevin He, menyambut baik arahan Menteri Lingkungan Hidup dan berkomitmen memperkuat penerapan prinsip industri hijau.

“Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi IWIP untuk memperdalam integrasi praktik berkelanjutan dalam setiap lini operasional kami,” ujarnya.

Kevin mengatakan, dukungan pemerintah menjadi landasan untuk memperteguh langkah IWIP dalam mendorong efisiensi energi, pengelolaan limbah, dan rehabilitasi lingkungan agar berjalan seiring dengan pertumbuhan industri.

Selama kunjungan, Menteri Hanif meninjau langsung sejumlah fasilitas serta tenant di kawasan industri, termasuk area tambang PT Weda Bay Nickel. Dalam kunjungan ke area pertambangan, Hanif menekankan pengelolaan lingkungan pada area yang berfungsi sebagai retensi air dan tutupan lahan.

Hanif juga melihat langsung sistem pengelolaan air tambang, termasuk kolam pengendapan yang berfungsi untuk mengolah air sebelum dilepaskan ke lingkungan. Dia mengapresiasi kondisi air yang jernih dan infrastruktur yang tertata, yang dinilainya sebagai contoh praktik pengelolaan lingkungan yang baik.

Setelah itu, Menteri Hanif juga meninjau fasilitas insinerator limbah domestik yang berperan penting mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA) dan meminimalkan risiko pencemaran. Ia menekankan

"Pentingnya pemantauan suhu pembakaran, pengelolaan emisi, dan penanganan residu sesuai standar baku mutu lingkungan," ujar Hanif.

Baca Juga: KLH Temukan Pelanggaran Lingkungan Serius di Kawasan IMIP Morowali

Setelah melihat area pertambangan PT WBN, Hanif menyampaikan perlunya percepatan rehabilitasi lingkungan, khususnya revegetasi lahan terbuka dengan tanaman lokal.

“Rehabilitasi harus dilakukan secepat mungkin. Tidak perlu menunggu seluruh area selesai ditambang,” ujar Menteri Hanif.

Dengan kepatuhan yang konsisten terhadap regulasi lingkungan dan dukungan dari pemerintah, IWIP berharap dapat menjalankan operasi yang ramah lingkungan dan mampu hidup berdampingan secara harmonis dengan masyarakat sekitar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: