Kredit Foto: Ist
BYD Indonesia angkat suara terkait kejadian BYD Seal yang mengeluarkan asap beberapa waktu lalu di Jakarta Barat,
Ia mengklaim kasus tersebut merupakan faktor eksternal setelah melakukan investigasi bersama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia, Luther Pandjaitan mengatakan bahwa kejadian tersebut akibat adanya gigitan binatang yang menyebabkan terjadinya korsleting pada bagian low voltage battery.
"Ini adalah kondisi yang diakibatkan faktor eksternal. Bisa saja berupa gigitan serangga atau gigitan hewan pengerat,” kata Luther Pandjaitan dikutip dari Antara.
Dia meyakini kejadian tersebut bukan bersumber dari baterai utama yang ada pada kendaraan listrik BYD Seal.
Luther menjelaskan, sejatinya baterai tegangan rendah (low voltage battery) yang ada pada BYD Seal merupakan komponen yang berbeda dengan baterai utama (high-voltage battery) yang digunakan untuk menggerakkan mobil.
Komponen ini, memiliki kemiripan dengan aki yang ada pada mobil konvensional. Kinerja dari komponen ini juga memiliki fungsi yang mirip yakni berfungsi untuk menyalakan mobil saat tombol starter ditekan dan sistem elektronik dasar lainnya.
Pada BYD Seal, pihaknya menggunakan baterai ini dengan teknologi Lithium Iron Phosphate (LFP) dan memiliki tegangan 12 volt
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement