- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Prabowo Beri Sinyal akan Besarkan Garuda Indonesia, Saham GIAA Langsung Lepas Landas
Kredit Foto: Istimewa
Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menguat 7,04% atau 5 poin ke level Rp76 per saham pada perdagangan Rabu, 17 Juli 2025, setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan komitmennya membesarkan kembali maskapai pelat merah tersebut. Saham sempat menyentuh level tertinggi harian di Rp77 per saham.
Data perdagangan menunjukkan sebanyak 1,77 juta saham GIAA diperdagangkan dalam 3.000 transaksi dengan total nilai mencapai Rp13,53 miliar. Pergerakan saham terjadi setelah pernyataan Prabowo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (16/7), terkait pembelian 55 unit pesawat Boeing dari Amerika Serikat sebagai bagian dari strategi revitalisasi Garuda.
Baca Juga: Borong 55 Pesawat Boeing, Prabowo Ungkap Rencana Besarnya untuk Garuda Indonesia
“Iya memang kita kan perlu untuk membesarkan Garuda ya. Garuda adalah kebanggaan kita. Garuda adalah flag carriernasional. Garuda lahir dalam perang kemerdekaan kita. Jadi, Garuda harus menjadi lambang Indonesia. Kita bertekad, saya bertekad untuk membesarkan Garuda,” ujar Prabowo.
Pembelian pesawat Boeing dilakukan dalam kerangka kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat. Kesepakatan tersebut merupakan hasil pertemuan bilateral Prabowo dengan Presiden AS Donald Trump dan mencakup sejumlah transaksi strategis.
Baca Juga: Danantara Guyur Garuda Rp6,65 Triliun, Ternyata Mayoritas Dana Dialokasikan ke Citilink
Selain pesawat, Indonesia juga menyepakati pembelian energi senilai US$15 miliar dan produk pertanian senilai US$4,5 miliar dari AS. Sebagai imbal balik, AS mengenakan tarif 19% terhadap seluruh ekspor Indonesia mulai 1 Agustus 2025, namun membuka akses penuh bagi produk AS ke pasar Indonesia.
“Kita juga butuh, sebagai contoh kita masih impor BBM, gas, gandum, kedelai, dan sebagainya. Jadi akhirnya kita bisa dapat suatu titik pertemuan,” kata Prabowo.
Trump menyebut kesepakatan tersebut sebagai “terobosan besar” yang membuka akses penuh pertama bagi produk pertanian, perikanan, dan manufaktur Amerika ke pasar Indonesia, sebagaimana disampaikan melalui unggahan di akun Truth Social pada 8 Juli 2025 waktu setempat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement