Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya meningkatkan kemampuan industri kecil dan menengah (IKM) sektor kriya dan wastra agar berdaya saing di kancah global.
Pasalnya IKN kriya dan wastra berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional selama ini, selain itu juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Kemenperin Perkuat Kapasitas Produksi Bahan Aktif Pestisida Dalam Negeri
Bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Kemenperin berkomitmen untuk terus berkolaborasi meningkatkan produktivitas dan memperkuat daya saing IKM kriya dan wastra Nusantara melalui berbagai program pembinaan, seperti pendampingan, bimbingan teknis, webinar, hingga fasilitasi keikutsertaan dalam pameran.
Program pembinaan ini rutin dilaksanakan setiap tahun dalam rangka mengembangkan dan mempromosikan kriya dan wastra lokal ke pasar yang lebih luas.
“Kemenperin dan Dekranas aktif menjalin kerja sama untuk terus memberikan ruang apresiasi dan pengembangan bisnis bagi IKM kriya dan wastra, sehingga IKM kita semakin semangat untuk mampu menerapkan inovasi, teknologi, dan meningkatkan kemampuan pemasarannya agar bisa merajai pasar domestik dan luar negeri,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Jumat (18/7).
Kolaborasi Kemenperin dan Dekranas terwujud melalui serangkaian kegiatan pembinaan IKM, yang juga dilaksanakan dalam rangka Peringatan HUT Dekranas ke-45. Adapun puncak perayaan HUT Dekranas digelar pada tanggal 9-11 Juli 2025 di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Kalimantan Timur.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua Umum Dekranas, Selvi Gibran Rakabuming Raka. Dalam sambutannya, Selvi menekankan pentingnya kolaborasi, inovasi, dan pemanfaatan teknologi digital sebagai pendorong daya saing produk kriya Indonesia di pasar nasional maupun internasional.
“Ibu Wapres optimistis bahwa produk-produk kriya Indonesia yang beraneka ragam dan kaya akan nilai-nilai budaya ini bisa digemari konsumen dalam negeri dan tembus ke pasar global. Kuncinya pada inovasi, teknologi, keunikan yang dicitrakan melalui storytelling yang tepat, serta tetap memperhatikan sisi keberlanjutan terhadap lingkungan dan sosial budaya,” ungkap Reni.
Pada puncak perayaan HUT Dekranas di Balikpapan, Kemenperin melalui Ditjen IKMA sebagai Ex. Officio Bidang Daya Saing memfasilitasi dua booth untuk enam IKM unggulan. Dua IKM merupakan peserta program pendampingan Road to HUT Dekranas, yaitu IKM manik-manik dari Kota Balikpapan dan IKM tenun dari Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Empat lainnya merupakan IKM binaan dari berbagai daerah, yakni Wastraloka dari Yogyakarta, Vinto Craft dan Batik Diana dari Jambi, serta Borneo Accessories dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement