Harga Emas Dunia Diprediksi Terus Menguat, Analis: Akan Menyentuh Level USD3.400
Kredit Foto: Istimewa
Harga emas dunia diperkirakan akan terus mengalami penguatan. Analis Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, menyatakan penguatan harga emas akan terlihat mulai perdagangan Senin (21/7) hingga sepanjang pekan.
“Saya lihat secara teknikal harga emas dunia, baik secara daily maupun weekly, kemungkinan besar akan mengalami penguatan. Range-nya untuk support-nya, kalau untuk hari Senin kemungkinan besar di USD3.324, resistennya itu adalah USD3.375," ujar Ibrahim dalam keterangannya, Minggu (20/7) sore.
"Tetapi kalau saya hitungan minggu, satu minggu, range-nya, kemungkinan besar support-nya di USD3.296, kemudian resistennya itu di level USD3.400 ya ada kemungkinan besar harga emas dunia ini akan menyentuh di level USD3.400,” lanjutnya.
Baca Juga: Harga Emas Dinilai Masih Bullish, Targetkan Resistance US$3.438
Ibrahim juga memprediksi indeks dolar AS masih akan menguat. “Dari indeks dolarnya untuk besok, kemungkinan rest-nya itu di support-nya 97,90, resistennya itu adalah 98,90, jadi ada selisih itu USD1. Tetapi kalau saya lihat, untuk satu minggu ada kemungkinan besar bahwa indeks dolar itu di support-nya itu adalah di 97,50, kemudian resistennya itu adalah di 99,70. Secara daily, weekly, bahwa indeks dolar ini masih akan menguat,” jelasnya.
Menurut Ibrahim, ada beberapa faktor yang mendorong penguatan emas dan dolar, mulai dari sikap bank sentral hingga ketegangan geopolitik global. Salah satunya adalah spekulasi bahwa Bank Sentral AS akan mempertahankan suku bunga tinggi karena data ekonomi masih cukup bagus. “Apalagi inflasi masih di atas ekspetasi, harusnya 2%, tapi kemarin inflasi lebih besar, 2,7%,” sebutnya.
Ia juga menyoroti ketegangan antara pemerintah AS dan Federal Reserve, terutama desakan dari Partai Republik untuk melengserkan Jerome Powell. “Kita harus tahu bahwa Bank Sentral Amerika adalah independen. Bukan saja Bank Sentral Amerika, secara global itu juga independen. Pada saat pemerintah sebagai eksekutif ikut campur urusan Bank Sentral, ini yang membuat masyarakat kembali mencari aset yang aman, yaitu adalah logam mulia sebagai safe haven,” tegas Ibrahim.
Baca Juga: Emas Pegadaian Hari Ini Dipatok Mulai Rp1 Juta, Intip Harga Lengkapnya!
Selain itu, kekhawatiran seputar pertumbuhan utang Amerika Serikat setelah disahkannya undang-undang tentang masalah pembaruan tarif. "Yang kita lihat bahwa dengan adanya dilaksanakan undang-undang ini, kita melihat bahwa pemerintah akan mencari utang baru di atas USD3 triliun. Ini cukup luar biasa dan ini yang kemungkinan besar akan membuat para investor pun juga kembali melarikan dananya, menjaga dananya adalah ke safe haven,” kata Ibrahim.
Ketegangan dagang yang dipicu oleh kebijakan Presiden Donald Trump pun menjadi perhatian. Trump mengumumkan rencana tarif 10% kepada negara-negara anggota BRICS dan tarif 50% terhadap impor dari Brasil. “Ini yang akan memanaskan situasi sehingga dolar mengalami penguatan dan harga emas dunia juga mengalami penguatan,” jelasnya.
Ibrahim turut menyinggung sanksi Eropa terhadap Rusia dan eskalasi konflik di Ukraina yang membuat ketegangan geopolitik memanas. Hal yang sama juga terlihat di Timur Tengah antara Israel dan Hamas.
“Di minggu besok kalau saya lihat secara teknikal baik daily maupun weekly, harga emas dunia masih akan terus mengalami kenaikan kemungkinan tembus level USD3.400,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement