Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR: Manajemen Garuda Harus Tahu Diri, Selevel Presiden Turun Langsung Bantu Besarkan Garuda

DPR: Manajemen Garuda Harus Tahu Diri, Selevel Presiden Turun Langsung Bantu Besarkan Garuda Kredit Foto: Antara/Ampelsa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi VI DPR dari Nasdem, Asep Wahyuwijaya memuji tekad Presiden Prabowo Subianto untuk membesarkan masakapai legendaris milik Indonesia, Garuda.

"Saya apresiasi kerja cepat Presiden Prabowo yang langsung melakukan lobby ke Amerika Serikat dan bertemu Presiden AS Donald Trump yang salah satu agendanya demi membesarkan Garuda ini," kata Asep.

Ia menambahkan, terlepas dari penurunan tarif atas barang ekspor dari Indonesia ke AS yang akhirnya dikenakan tarif 19%, komitmen Presiden Prabowo untuk membeli 50 pesawat Boeing yang tentunya pun dengan segala suku cadang yang dibutuhkan Garuda serta mengkompensasikannya dengan kemudahan bagi barang-barang dari Amerika lainnya masuk ke Indonesia dengan tarif 0%, Garuda tentu menjadi pihak yang mendapatkan keuntungan besar.

"Hanya di sisi lain, tekad dan keinginan Presiden Prabowo untuk membesarkan Garuda pun harus ditopang oleh sebuah upaya perbaikan yang radikal di internal Garuda sendiri. Manajemen Garuda harus tahu diri juga saat uluran tangan dari pemangku kebijakan tertinggi selevel Presiden saja mau turun tangan untuk membesarkan Garuda ini," tambahnya.

Ia menilai transformasi total di tubuh BUMN penerbangan plat merah ini harus amat serius dilakukan ketika perusahaannya sendiri memiliki ekuitas yang masih negatif, artinya beban hutang garuda jauh lebih besar dibandingkan assetnya. 

"Reformasi manajemen dan tata kelola perusahaan mutlak dilakukan. Karena selain dihadapkan dengan problem keuangan yang relatif kronis, budaya kerja di internal Garuda ini termasuk salah satu yang tingkat penyimpangannya pun relatif tinggi," tambahnya.

"Marginnya industri maskapai ini tipis, konon hanya satu digit, kalau kondisi ini dihadapkan dengan kondisi pegawai yang over, budaya kerjanya kurang baik, sistem pengawasan internalnya rapuh dan beban operasionalnya tidak efisien, sehingga tidak bisa berkompetisi dengan kompetitor lainnya, maka menjadikan Garuda menjadi penguasa langit nusantara dan bahkan dunia, bisa cuma angan-angan saja," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: