Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Loncat Ratusan Persen, Laba Bank Jago Tembus Rp127 Miliar di Semester I 2025

Loncat Ratusan Persen, Laba Bank Jago Tembus Rp127 Miliar di Semester I 2025 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Jago berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp127 milliar pada semester I 2025, meningkat 154% dari perolehan semester I 2024 yang hanya Rp50 miliar. Pendapatan bunga dan syariah bersih Bank Jago juga melonjak menjadi Rp1,16 triliun dari Rp708,07 miliar. 

Dari sisi pembiayaan Bank Jago berhasil membukukan kredit sebesar Rp21,4 triliun sampai dengan akhir Juni 2025 atau tumbuh 37% dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2024 sebesar Rp15,7 triliun.

Seluruh penyaluran kredit dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang rendah di level 0,3% atau di bawah rata-rata NPL perbankan nasional.

Baca Juga: Perjalanan Jerry Ng dari Berkarir di Citibank, BCA, BTPN hingga Membangun Bank Jago

Lebih lanjut, pertumbuhan kredit turut mendorong aset Bank Jago naik menjadi Rp32,4 triliun atau tumbuh 34% dari nilai aset per akhir semester I-2024 yang sebesar Rp24,2 triliun. 

“Mengamati potensi risiko dari situasi perekonomian yang penuh tantangan serta mencermati peluang yang ada, kami berhasil menjaga momentum kuat pertumbuhan bisnis dan membangun kepercayaan nasabah terhadap produk dan layanan kami,” kata Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung.

Per Juni 2025 total nasabah Bank Jago mencapai 17,2 juta, termasuk 13,7 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago dan Jago Syariah. Jumlah pengguna Aplikasi Jago dan Jago Syariah bertambah lebih dari 3 juta dibandingkan posisi yang sama tahun lalu yang sebanyak 10 juta nasabah.

Pertambahan jumlah nasabah funding sejalan dengan penghimpunan DPK Bank Jago yang mencapai Rp22,4 triliun sampai dengan akhir Juni 2025. Pencapaian ini meningkat 51% dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp14,8 triliun.

Baca Juga: Transaksi QRIS Antar Negara Bank Tumbuh, Bank Mandiri Bidik Ekspansi ke Jepang Hingga China

Rasio kredit terhadap DPK atau loan-to-deposit ratio (LDR) berada pada 96%, mencerminkan tingkat likuiditas yang sehat. Likuiditas didukung dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 35,9%, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

“Pencapaian ini terus memotivasi kami untuk senantiasa berinovasi dan berkolaborasi dengan ekosistem digital sehingga dapat memberikan pelayanan nasabah yang lebih baik dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan,” tutup Arief.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: