Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cegah Stunting Bukan Cuma Soal Gizi, Tapi Juga Soal Air

Cegah Stunting Bukan Cuma Soal Gizi, Tapi Juga Soal Air Kredit Foto: Jiva Svastha Nusantara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Yayasan Jiva Svastha Nusantara menekankan pentingnya investasi pada akses air minum layak dan lingkungan sehat sebagai strategi ekonomi dalam mencegah stunting. Edukasi ini disampaikan dalam kegiatan bertajuk Indonesia Sehat Mulai dari Air Bermutu 2025 di Kelurahan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, pada pekan ini.

Kegiatan tersebut menghadirkan Dr. dr. Lucy Widasari, M.Si, Ketua Kerja Sama Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia dan Direktur Program PT Yapindo, serta Surya Putra, Kepala Bidang Hukum dan Advokasi Kebijakan Yayasan Jiva. Keduanya menyoroti korelasi langsung antara kualitas air dan angka stunting yang berdampak terhadap produktivitas sumber daya manusia Indonesia.

“Penyebab tidak langsung stunting adalah lingkungan, terutama air yang tidak higienis. Diare yang disebabkan oleh air terkontaminasi menyumbang 42% kematian bayi di Indonesia,” ujar dr. Lucy.

Baca Juga: Angka Stunting Tinggi, KKP Dorong Makan Ikan

Ia menjelaskan, infeksi akibat sanitasi buruk dapat menghambat penyerapan nutrisi dan mengganggu pertumbuhan janin. “Kualitas air minum tidak bisa hanya dinilai dari kejernihannya. Kalau air mineral terasa aneh, meskipun bening, itu tanda kontaminasi,” ujarnya.

Surya Putra menambahkan bahwa air minum di kota besar seperti Jakarta belum tentu aman. “Banyak air yang secara fisik tampak jernih justru mengandung bakteri berbahaya seperti E. coli dan coliform,” katanya.

Baca Juga: Yayasan Jiva Svastha Soroti Ketimpangan Akses Air Bersih dan Gizi

Menurut Surya, masih banyak depot air minum isi ulang yang tidak memenuhi standar kesehatan. Yayasan Jiva telah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas di beberapa kota untuk memeriksa kualitas air di lapangan. Hasilnya, sebagian besar produk air isi ulang yang beredar di masyarakat mengandung kontaminan berbahaya.

Pencegahan stunting, menurut Yayasan Jiva, tidak cukup hanya dengan pemberian makanan tambahan, tetapi harus dimulai dari hulu—yakni akses terhadap air layak konsumsi. Hal ini dipandang sebagai investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing di masa depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: