Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

UMKM Herbal Rembang Tembus Pasar Nasional Berkat Binaan SIG

UMKM Herbal Rembang Tembus Pasar Nasional Berkat Binaan SIG Kredit Foto: SIG
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekelompok ibu rumah tangga di Desa Glebeg, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, berhasil memasarkan produk minuman herbal ke pasar nasional dengan omzet tahunan menembus Rp100 juta. Kesuksesan ini diraih berkat binaan Rumah BUMN (RB) Rembang milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui anak usahanya, PT Semen Gresik.

Sejak bergabung dengan RB Rembang pada 2022, Kelompok Wanita Tani (KWT) Annisa yang berdiri sejak 2017 mampu memperluas pasar produk olahan herbal seperti sirup jahe, serbuk temulawak, kunyit, hingga minuman buah kawis. Produk tersebut kini tidak hanya dijual di Rembang, tetapi juga menembus pasar di Yogyakarta, Semarang, Surakarta, Surabaya, hingga Kalimantan.

Ketua KWT Annisa, Rutiah, mengungkapkan bahwa usaha mereka bermula dari keinginan memanfaatkan pekarangan rumah secara produktif. Berbekal modal Rp500 ribu dan alat dapur sederhana, para anggota KWT mengolah tanaman herbal lokal menjadi produk bernilai jual tinggi.

Baca Juga: SIG Pasok 29.990 Ton Semen untuk Tol Bocimi Seksi 3, Dorong Konektivitas dan Sektor Wisata Jabar

"Awalnya kami cuma ingin hasil pekarangan nggak terbuang percuma. Setelah bergabung dengan RB Rembang, peluang terbuka lebar. Kami diberi pelatihan, bantuan promosi, dan diperluas jejaring usahanya," ujar Rutiah.

Rutiah menjelaskan bahwa saat ini kelompoknya mampu memproduksi sekitar 100 botol minuman herbal per minggu dengan bahan baku dari kebun sendiri maupun kerja sama dengan petani lokal. Permintaan meningkat signifikan menjelang hari besar keagamaan seperti Lebaran, mendorong kenaikan produksi hingga tiga kali lipat.

Baca Juga: Program Bumi Kartini SIG Ubah Limbah Ternak Sapi Menjadi Sumber Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Produk herbal KWT Annisa dipasarkan dengan harga Rp10 ribu hingga Rp40 ribu per kemasan. Pemasaran diperkuat melalui e-commerce dan jaringan reseller yang makin memperluas jangkauan ke luar Pulau Jawa.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyatakan bahwa SIG berkomitmen memperkuat peran perempuan dalam ekonomi desa sebagai bagian dari pembangunan inklusif dan berkelanjutan.

“SIG percaya bahwa perempuan memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi lokal. Kami akan terus mendampingi UMKM, terutama pelaku perempuan, agar semakin tangguh dan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar Vita.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: