Meski Investor Terus Akumulasi, Harga Bitcoin Nyatanya Sulit Tembus US$120.000
Kredit Foto: Kliring Berjangka Indonesia
Harga bitcoin diperdagangkan nyaris stagnan pada Senin (28/7). Aset kripto unggulan tersebut tetap tertahan dalam level psikologis US$120.000. Padahal ia sempat menguat selama akhir pekan.
Glassnode menyoroti adanya lonjakan permintaan pembelian bitcoin dalam kisaran US$117.000–US$118.000. Hal ini menunjukkan bahwa investor terus mengakumulasi aset digital tersebut.
Baca Juga: Strategy (MSTR) Mau Tambah Investasi Bitcoin US$2 Miliar
"Setiap penurunan harga bitcoin, ia langsung diserap oleh pembeli jangka panjang," tulis sebuah laporan dari Glassnode, dilansir Selasa (29/7).
Analis menyarankan bahwa bagi investor baru yang ingin masuk ke tren bullish saat ini, entry point ideal bisa dilakukan saat harga menembus resistance secara bersih di atas US$120.000.
Mereka juga bisa melakukannya saat harga melakukan pullback ke area support di sekitar US$111.600. Angka tersebut sebelumnya merupakan level resistance dari bitcoin.
Di sisi lain, permintaan korporat terhadap aset kripto utama juga masih menunjukkan tren meningkat. Hal ini dapat menjadi katalis kenaikan harga bitcoin kedepannya.
Metaplanet baru-baru ini mengumumkan pembelian tambahan 780 BTC. Hal tersebut membuat total kepemilikannya kini mencapai 17.132 BTC. Adapun SharpLink Gaming memperluas cadangan kriptonya dengan menambah 77.210 Ethereum (ETH).
Baca Juga: Adopsi Bertambah, Giliran Perusahaan Jepang Quantum Solutions Akan Investasi Bitcoin
Pergerakan ini memperkuat sentimen bahwa institusi global masih memandang aset kripto sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan instrumen diversifikasi portofolio jangka panjang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement