Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tangani ODOL, Fokus Utama Pemerintah Bukan Semata pada Penindakan

Tangani ODOL, Fokus Utama Pemerintah Bukan Semata pada Penindakan Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menghadiri  Rapat Koordinasi Penanganan kendaraan Over Dimension and Over Load (ODOL) bersama kementerian dan lembaga terkait di Kantor Kemenko Infrastruktur.

Dalam Rakor yang berlangsung beberapa waktu lalu, Menko AHY menegaskan bahwa Pemerintah terus mematangkan langkah penanganan ODOL, dengan menekankan keselamatan pengguna jalan serta peningkatan kesejahteraan para pengemudi angkutan barang sebagai prioritas utama.

Baca Juga: Pemerintah Transformasi Besar Layanan Publik di Sektor Transportasi Udara

“Permasalahan ODOL ini sudah berlangsung sekian belas tahun, dengan berbagai ups and downs dalam upaya penanganan dan penertiban. Tentu setiap kebijakan, apalagi aturan, jika ditegakkan harus disertai solusi. Karena itu, kita berharap koordinasi dan sinergi antarpemangku kepentingan benar-benar bisa kita kawal,” katanya, dikutip dari siaran pers Kemenko Infra, Selasa (29/7).

Lebih lanjut, Menko AHY menyampaikan bahwa dari sembilan rencana aksi nasional terkait kebijakan Zero ODOL, rakor kali ini memfokuskan pada tiga rencana aksi prioritas, yaitu: pengawasan dan penindakan kendaraan ODOL, penguatan perlindungan tenaga kerja pengemudi, serta harmonisasi peraturan perundang-undangan. Ketiga fokus tersebut ditargetkan menghasilkan 47 output strategis.

Menko AHY kembali menegaskan bahwa dalam penanganan ODOL ini, fokus utama pemerintah bukan semata pada penindakan, tetapi juga perlindungan terhadap para pengemudi yang kerap menjadi pihak paling terdampak. Banyak dari pengemudi terpaksa mengangkut muatan berlebih demi memenuhi tuntutan kerja dan kebutuhan ekonomi.

“Para pengemudi sering menjadi korban sekaligus disalahkan saat kecelakaan terjadi, padahal mereka hanya menjalankan tugas di tengah kesejahteraan yang minim. Tanpa pilihan lain, mereka terpaksa membawa muatan berlebih demi mencari nafkah halal. Karena itu, kita harus berpihak pada mereka,” katanya.

Menko AHY meyakini bahwa jika seluruh agenda ini dijalankan dengan konsisten, tidak hanya keselamatan pengemudi yang bisa diselamatkan, tetapi juga rasa aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan.

“Saya rasa kalau ini bisa kita goalkan dan bisa kita jalankan dengan baik, kita bisa menyelamatkan pengemudi, meningkatkan kesejahteraan mereka, sekaligus juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengguna lalu lintas lainnya,” pungkas Menko AHY.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: