Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Negosiasi Jalan, Trump Ogah Buru-buru Pangkas Tarif AS

Meski Negosiasi Jalan, Trump Ogah Buru-buru Pangkas Tarif AS Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Amerika Serikat (AS) menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menurunkan tarif impor yang telah ditetapkannya untuk sejumlah mitra dagang dalam waktu dekat meski negosiasi tengah berjalan antara mereka dengan Negeri Paman Sam.

Perwakilan Dagang Amerika Serikat, Jamieson Greer mengatakan bahwa sebagian besar tarif tersebut sudah ditetapkan melalui kesepakatan bilateral dan multilateral, baik yang sudah diumumkan maupun yang masih dirahasiakan.

Baca Juga: Dampak Kebijakan Tarif Trump Mulai Menggerus Ekonomi AS

"Sebagian besar tarif ini merupakan tarif tetap berdasarkan kesepakatan. Beberapa kesepakatan sudah diumumkan, beberapa belum, dan lainnya tergantung pada tingkat defisit atau surplus perdagangan dengan negara terkait," ujar Greer dalam wawancara dengan CBS, dilansir Senin (4/8).

Ia menegaskan bahwa tarif-tarif tersebut pada dasarnya sudah ditetapkan.Namun, ia juga menyebut bahwa hal ini tidak berlaku untuk tarif putaran terbaru, yang kemungkinan masih dapat disesuaikan dalam konteks perundingan lanjutan.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Trump menerbitkan perintah eksekutif yang menetapkan tarif tinggi atas berbagai produk impor dari negara-negara mitra dagang utama, termasuk:

  • 35% untuk Kanada
  • 50% untuk Brasil
  • 25% untuk India
  • 20% untuk Taiwan
  • 39% untuk Swiss

Namun Gedung Putih sendiri tercatat telah menurunkan sebagian tarif dari level awal, termasuk memangkas setengah bea masuk yang dikenakan pekan lalu sebagai bagian dari kesepakatan dengan Uni Eropa.

Baca Juga: Negosiasi Tarif Belum Jelas, Kesepakatan Trump dan Korea Selatan Hanya Sebatas Lisan

Kebijakan Trump yang agresif ini masih memicu pro dan kontra secara global, dengan banyak negara kini mempertimbangkan langkah balasan atau renegosiasi untuk melindungi kepentingan ekonominya masing-masing.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: