Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mentan: Stok Beras Aman Hingga Lebaran

Warta Ekonomi -

WE Online, Bogor - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan stok beras saat ini aman sehingga diyakini dapat memenuhi kebutuhan selama Ramadhan hingga Lebaran Idul Fitri 2015.

"Sekarang ini posisi beras Insya Allah aman, cukup untuk Ramadhan sampai Lebaran," kata Menteri usai menghadiri acara Sarasehan ke III Forum Komunikasi Profesor Riset Kementerian Pertanian, di Badan Litbang Pertanian, Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/5/2015).

Menteri mengatakan, saat ini stok beras yang tersimpan di Bulog mencapai 1,3 juta ton. Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus fokus untuk menanam, yang diyakini mampu mencukupi kebutuhan beras dalam negeri. "Posisi beras aman, kita belum memikirkan untuk impor. Impor menjadi alternatif terakhir, kita tanam ikhtiar dan berdoa," kata menteri.

Terkait harga beras yang cukup tinggi, menurut Menteri, di beberapa wilayah harga gabah masih berada di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) seperti di Sabang sampai Merauke harga beras mencapai Rp6.700 per kg.

Menurut Menteri, perlu dilakukan perubahan strategi, selama ini Bulog hadir di penggilingan sehingga harga beras menguntung pedagang yang mendapatkan keuntungan 50 hingga 100 persen. Sedangkan petani mendapatkan untung hanya 10 sampai 20 persen. "Strateginya harus diubah, Bulog harus hadir di tengah petani, agar petani merasakan kehadiran Bulog," katanya.

Menteri juga meminta Bulog untuk kreatif dalam menghadapi regulasi terkait kadar air dengan menggunakan alat pengering, sehingga beras dari petani dapat diserah dengan harga yang lebih menyejahterakan petani. Saat disinggung tentang beredarnya beras sintetis di pasaran, menteri menegaskan beras jenis tersebut seharusnya tidak boleh masuk ke pasar dalam negeri.

"Kita upayakan bersama-sama dengan kementerian terkait agar setiap ada sesuatu baru yang masuk harus diseleksi, beras itu (sintetis-red) tidak boleh masuk. Dan akan kita lakukan penarikan," kata Menteri. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: