Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Batik Miliki Potensi Besar untuk Tampil Modern Digemari Lintas Generasi

Batik Miliki Potensi Besar untuk Tampil Modern Digemari Lintas Generasi Kredit Foto: Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perindustrian bersama Yayasan Batik Indonesia (YBI) menggelar kegiatan Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025 dalam mendukung pelestarian sekaligus pengembangan batik di tanah air.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kegiatan tersebut merupakan langkah konkret dalam membumikan batik, menjadikannya bagian dari keseharian masyarakat, khususnya generasi muda.

Baca Juga: Bukan Sekadar Kerajinan, Kemenperin Tingkatkan Daya Saing Kriya Nusantara

Ini disampaikan Menperin dalam kegiatan Fun Run and Walk yang menjadi puncak rangkaian GBN feat. Industrial Festival 2025 di Pasaraya Blok M, Jakarta, Minggu (3/8/2025).

"Saya kira pemerintah memberikan apresiasi kepada YBI yang selama empat hari terakhir telah menggelar GBN 2025," ucapnya, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Senin (4/8).

Menurut Menperin, batik tidak boleh dipandang sebagai sesuatu yang kuno atau terbatas penggunaannya untuk acara formal semata. Menperin juga menilai batik memiliki potensi besar untuk tampil modern dan digemari lintas generasi apabila dikembangkan dengan pendekatan desain dan gaya hidup yang kekinian.

“Batik tidak boleh hanya dianggap sebagai barang jadul, atau hanya digunakan oleh orang tua. Kalau didesain dengan baik dalam bentuk pakaian, aksesoris, atau sepatu, batik bisa jadi sesuatu yang keren, cool, dan menarik,” tegasnya.

Adapun kegiatan Fun Run and Walk, lanjut Menperin, merupakan sebuah momentum yang mencerminkan pendekatan baru dalam memperkenalkan batik kepada generasi penerus bangsa dengan cara yang menyenangkan.

“Batik itu tidak boleh kaku. Kalau persepsinya tua atau jadul, ya jadi tidak fun. Maka dari itu, kita buat fun run, supaya batik bisa lintas generasi. Inilah yang harus kita terus sosialisasikan kepada generasi-generasi penerus,” kata Agus.

Dengan kekayaan yang dimiliki Indonesia, Menperin menegaskan, masyarakat khususnya anak muda harus agresif serta percaya diri dalam menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki batik. Namun, kecintaan terhadap batik tidak cukup hanya diwujudkan dalam bentuk simbolik, tetapi harus disertai dengan tindakan nyata yang berkontribusi terhadap keberlangsungan industri.

“Jadi kalau cinta sama bangga saja tidak cukup. Harus belanja, harus beli, sekecil apapun itu. Karena kalua kita belanja batik, artinya kita ikut berkontribusi terhadap penguatan ekosistem dari industri batik itu sendiri. Jadi kita harus berupaya untuk beli, belajar, dan menggunakan batik dalam keseharian kita,” tutur Menperin.

Penyelenggaraan kegiatan Gelar Batik Nusantara feat. Industrial Festival 2025 telah berlangsung sejak 30 Juli–3 Agustus di Pasaraya Blok M, Jakarta. Melalui pameran, pertunjukan, serta kolaborasi antar pelaku industri dan kreator muda, acara ini bertujuan untuk memperkuat kebanggaan terhadap batik sekaligus membuka ruang partisipasi, khususnya generasi muda dalam pembangunan industri berkelanjutan yang berbasis budaya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: