Permainan Digital Jadi Titik Temu Teknologi, Komunitas, Kreativitas, dan Peluang
Kredit Foto: Unsplash/Stillness InMotion
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menilai permainan digital menjadi titik temu antara teknologi, komunitas, kreativitas, dan peluang.
Hal tersebut disampaikan Wamen Ekraf saat menjadi pembicara kunci dalam W3GG GAM3 ARENA yang digelar di Point Arena, Jakarta pada Sabtu (2/8/2025).
Baca Juga: Bukan Sekadar Kerajinan, Kemenperin Tingkatkan Daya Saing Kriya Nusantara
Dalam kesempatan tersebut, Wamen Ekraf mengapresiasi industri game yang memiliki prospek ekonomi kreatif yang tinggi.
“Kami hadir sebagai bentuk dukungan pemerintah. Ini membuktikan betapa kuatnya solidaritas para gamer dan dampak positif yang bisa dihasilkan,” ujar Wamen Ekraf, dikutip dari siaran pers Kemen Ekraf, Senin (4/8).
Acara ini merupakan inisiatif perdana W3GG sebagai bagian dari rangkaian Indonesia Game Week, sekaligus menjadi mitra eksklusif resmi di sektor gim blockchain.
W3GG GAM3 ARENA mengusung konsep hybrid yang memadukan keterlibatan offline yang imersif dengan pengalaman digital interaktif. Format ini memungkinkan para gamer dari seluruh Indonesia dan mancanegara untuk saling terhubung, bermain, dan berkembang bersama, tanpa batas geografis.
Wamen Ekraf Irene juga mendorong peserta kompetisi untuk tetap semangat tanpa menjadikan hasil akhir sebagai ukuran utama. Salah satu sorotan acara adalah kompetisi Indie Game Pitch Battle yang diikuti oleh delapan studio gim lokal. Pemenang utama berhak atas hadiah sebesar USD 5.000, sementara penghargaan komunitas memperoleh USD 1.000.
“Berikan yang terbaik, dan jangan biarkan hasil hari ini menentukan langkahmu ke depan. Ajang ini menjadi wadah penting bagi pengembang gim independen untuk menunjukkan potensi kreatifnya di panggung nasional dan internasional," kata Wamen Ekraf Irene.
Wamen Ekraf Irene juga memaparkan sejumlah inisiatif nyata dari pemerintah dalam mendukung industri gim lokal. Salah satunya adalah penyediaan Games Corner di bandara-bandara yang menampilkan gim buatan Indonesia, hasil kurasi Asosiasi Game Indonesia (AGI). Upaya ini diharapkan dapat memperluas eksposur gim lokal kepada masyarakat dan wisatawan.
Selain di bandara, pemerintah juga tengah bekerja sama dengan sejumlah hotel, termasuk Artotel dan Ashley Hotel, untuk menghadirkan layanan gim dalam kamar.
“Cukup hubungi resepsionis, PlayStation dengan gim lokal akan dikirim ke kamar. Inisiatif ini kami dorong agar semakin banyak orang mengenal dan menikmati karya anak bangsa di sektor gim digital,” kata Wamen Ekraf Irene.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement